JAKARTA--Penentuan besaran iuran jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) selama ini ternyata hanya berdasarkan feeling dan kesepakatan saja. Artinya tidak ada dasar hitungan yang jelas dalam penentuan besarannya.
"Terus terang saja iuran Jamkesmas Rp 6.500 itu angka aktuarianya tidak ada. Karena angka itu jatuh dari langit. Malah sebelumnya yang diusulkan hanya Rp 5 ribu," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Senin (9/7).
Dia mengaku, besaran iuran Jamkesmas yang berlaku sekarang hanya berdasarkan kesepakatan saja tanpa perhitungan jelas. "Itu hanya kita kira-kira saja dan tidak ada dasarnya. Yang penting ada kesepakatan saja," ujarnya.
Pernyataan ini mendapat tanggapan dari Arif Mahardi. Anggota Komisi IX DPR ini mempertanyakan, instansi sekelas kementerian ternyata menetapkan iuran hanya berdasarkan feeling saja.
"Baru ngaku kan ya kalau iuran Jamkesmas selama ini hanya tebakan saja. Pantesan, fasilitas Jamkesmas sangat minim. Saya khawatir kalau BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) berlaku pada Januari 2014 nanti, besaran iurannya juga hanya tebakan," ujarnya.
Menjawab itu, Wamenkes menyatakan, iuran Jamkesmas untuk BPJS telah diperhitungkan jelas dan tidak tebak-tebakan. "Aktuaria untuk BPJS sudah kami siapkan dan ada dasarnya yang jelas. Jadi tidak turun dari langit lagi," tandasnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Antarlembaga Negara Bukti Pimpinan Tak Mutu
Redaktur : Tim Redaksi