jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 mulai membuahkan hasil.
Angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupacy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di 34 provinsi mengalami penurunan setelah penerapan kebijakan tersebut.
BACA JUGA: Soroti 5 Provinsi Ini, Satgas Covid-19 Minta Pemda Lebih Cermat
"Artinya intervensi yang dilakukan, upaya kolaborasi yang dilakukan bersama itu berhasil," kata Dewi dalam keterangan pers yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Rabu (18/8).
Angka BOR rumah sakit diketahui cukup tinggi sebelum penerapan PPKM Darurat dan Level 4.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Pemerintah Tengah Menyiapkan Strategi Jangka Panjang Menghadapi Pandemi
Data Satgas Penanganan Covid-19 per 29 Juni 2021 atau sebelum penerapan PPKM Darurat dan Level 4, hanya ada lima provinsi yang angka BOR rumah sakit di bawah 30 persen.
Selanjutnya, hanya ada 1 provinsi yang angka BOR rumah sakit di bawah 30 persen. Di sisi lain, ada 9 provinsi yang angka BOR rumah sakit di atas 80 persen.
BACA JUGA: Luhut: Atas Arahan Bapak Presiden, PPKM di Jawa Bali Diperpanjang
"Puncaknya ada di pekan kedua Juli. Sampai ada 9 provinsi yang BOR-nya di atas 80 persen," tutur Dewi.
Menurut Dewi, intervensi pemerintah berupa penerapan PPKM Darurat yang dimulai pada 3 Juli 2021 mulai membuahkan hasil pada 17 Agustus 2021.
Data Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan ada tujuh provinsi yang angka BOR rumah sakit di bawah 30 persen atau berkategori zona hijau.
Di sisi lain, tidak ada lagi provinsi yang angka BOR rumah sakit yang berada di atas 80 persen pada waktu yang sama.
"Hijau dahulu cuma satu, sekarang ada tujuh provinsi bisa menekan di bawah 30 persen," ungkap Dewi.
Menurut Dewi, angka BOR rumah sakit otomatis turun ketika angka penularan Covid-19 di masyarakat bisa ditekan.
Angka penularan Covid-19, kata Dewi, mulai menurun drastis pascapenerapan PPKM Darurat dan Level 4.
"Ketika jumlah kasus aktif naik, angka BOR-nya tinggi atau RS dikatakan penuh. Ketika sudah mulai turun kasus aktif, ada perbaikan," ujar alumnus Universitas Indonesia itu. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Adek
Reporter : Aristo Setiawan