jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 menyoroti lima provinsi yang memiliki tingkat kasus Corona yang tinggi.
Meski secara nasional terjadi tren penurunan kasus nasional yang cukup baik dalam empat minggu terakhir, tetapi beberapa provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus.
BACA JUGA: Sindir Nikita Mirzani, Kiki The Potters: Bacotnya Besar Sekali, Mending Bayar Cicilan Bulan ini
Dari hasil pengamatan Satgas Penanganan Covid-19 dalam enam minggu terakhir, ada lima provinsi yang lebih dari satu kali sebagai penyumbang kasus tertinggi kenaikan kasus di tingkat nasional.
"Kelimanya, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui kanal BNPB Indonesia di YouTube, Selasa (17/8).
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Paparkan Ujian yang Dilewati Bangsa Selama Pandemi
Perkembangan minggu ini (9 - 15 Agustus), kenaikan kasus tertinggi disumbangkan Jawa Tengah dengan kenaikan sebesar 5.143 kasus, diikuti Bali sebanyak 1.904 kasus.
"Padahal, keduanya sempat keluar dari lima besar kasus tertinggi selama dua minggu terakhir," imbuh Wiku.
BACA JUGA: Sempat Terkendala, Pengiriman Logistik iDexpress Sudah Kembali Pulih
Peringkat ketiga ada Papua Barat dengan penambahan 667 kasus, Kalimantan Tengah bertambah 553 kasus, dan Sulawesi Barat bertambah 295 kasus.
Dari perkembangan mingguan ini, maka diperlukan kecermatan dari Pemda dengan tidak hanya fokus pada kasus tinggi di daerah.
Namun juga, penting mengamati kenaikan kasus sedini mungkin agar lonjakan kasus dapat diantisipasi.
Serta diperlukan upaya lebih dari Pemda dalam perumusan kebijakan yang serasi dengan situasi, kondisi, dan tantangan di daerahnya.
Selain itu peran aktif masyarakat yang memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, serta meminimalisasi mobilitas akan sangat besar dampaknya dalam menurunkan peningkatan kasus.
Untuk itu, Wiku mengingatkan perjuangan bersama melawan Covid-19 dalam 1,5 tahun terakhir bukanlah waktu yang singkat. Dia mencatat ada 118.883 masyarakat telah meninggal.
"Termasuk di antaranya, adalah kolega, kerabat, saudara dan orang-orang yang kita kasihi, termasuk tenaga kesehatan sebagai pahlawan di garda terdepan melawan pandemi," tandas Wiku. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Yessy
Reporter : Fathan Sinaga