Penerbangan Indonesia Diaudit, Target 70 Persen Dinilai Laya

Minggu, 10 September 2017 – 06:24 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga internasional akan mengaudit keselamatan dan keamaan penerbangan di Indonesia pada 10 Oktober 2017. Dari hulu (regulasi) hingga hilir (kondisi di lapangan), akan dinilai.

Audit rencananya akan dilakukan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP), dan Universal Securitu Audit Program (USAP).

BACA JUGA: Besok Pendaftaran CPNS 60 Instansi, Begini Prosedurnya

”Kami berkomitmet hasilnya bisa di atas rata-rata,” tutur Direktur Jenderal perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso.

Pada audit yang dilakukan di tahun 2014, 45 persen dunia penerbangan Indonesia yang dinilai layak. Sementara tahun lalu nilainya hanya 51 persen. Padahal passing grade internasional adalah 55 persen.

BACA JUGA: SELAMAT! TNI AL Genap Berulang Tahun Ke-72 Hari Ini

Agus mengatakan pihaknya menargetkan audit nanti dapat nilai 70 persen dunia penerbangan Indonesia dinilai layak.

Untuk itu Agus memastikan direktorat yang dipimpinnya tengah bekerja keras. Koordinasi dengan PT Angkasa Pura dan operator bandara serta perusahaan maskapai pun terus dia lakukan.

BACA JUGA: TNI AL dan US Navy Gelar Konser Publik CARAT 2017

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memang tak mau main-main dalam hal ini. April lalu, Agus telah menandatangani MoU kelanjutan kerja sama dengan Prancis.

Lembaga penerbangan milik Prancis, The Direction Générale de l’Aviation Civile of the French Republic (French DGAC) mewakili penandatanganan kerja sama tersebut.

Dalam perjanjian tersebut, French DGAC akan mengirim tenaga ahlinya untuk membantu pemerintah Indonesia mengevaluasi sistem keselamatan penerbangan.

Hasil masukan dari French DGAC tersebut yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk memperbaiki pendukung dunia penerbangan di Indonesia.

Menurut Agus, salah satu tujuan memperbaiki dunia penerbangan di Indonesia ini adalah untuk membantu sektor pariwisata.

Agus mengatakan pihaknya kini juga telah merampungkan delapan bandara yang ditunjuk sebagai proyek strategis nasional.

Empat bandara direvitalisasi, yakni Bandar Udara Babullah Ternate, Bandar Udara Radin Inten Ii Lampung, Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, dan Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin.

Empat bandara lainnya dibangun baru. Bandara tersebut adalah Bandar Udara Kertajati Majalengka, Bandar Udara Kulon Progo, Bandar Udara Sebatik Di Kalimantan Utara, dan Bandar Udara Achmad Yani – Semarang. (LYN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cermati Sebaran Foto Hoaks tentang Rohingya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler