jpnn.com, MATARAM - Minimnya penerbangan langsung (direct flight) ke Lombok, NTB, diduga menjadi penyebab sebagian wisatawan asing malas datang ke daerah yang industri pariwisatanya berkembang pesat tersebut.
Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan hingga satu hari untuk bisa sampai ke Lombok. Kondisi itu banyak dikeluhkan wisatawan asing yang ingin datang berlibur.
BACA JUGA: Dukung Pariwisata Lombok, Bangun Pelabuhan Gili Trawangan
”Kami banyak mendapat keluhan seperti itu,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Agung Dewobroto.
Menurutnya, selama ini penerbangan langsung sangat sedikit. Bahkan ada yang masih harus transit di Bali. Bagi para wisatawan, transit itu sangat membosankan. Waktu mereka habis tersita untuk menunggu selama berjam-jam di bandara.
BACA JUGA: Jembatan Roboh, 30 Pengunjung Penangkaran Rusa Terluka
Belum penerbangan yang kerap delay. Setiba di hotel mereka mengeluh kelelahan. Karenanya, penerbangan langsung harus diperbanyak.
”Jadi sangat krusial sekali, kita pikirkan bagaimana caranya agar direct flight lebih banyak ke Lombok,” harapnya.
BACA JUGA: Luhut Tegaskan Bali Sangat Aman untuk Wisatawan
General Manajer Golden Palace itu mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok, perlu ada peningkatan panjang landasan pacu (runway) dan parkir pesawat (apron). Pembangunan apron sekarang sedang dalam proses diperluas.
”Saya pikir mendesak sekali runway diperpanjang agar bisa menarik direct flight (penerbangan langsung) dari beberapa negara untuk bisa masuk ke Lombok,” kata Ernanda.
Menurutnya, persoalan ini tidak hanya dibebankan kepada PT Angkasa Pura, tetapi juga pihak lain seperti Pemprov NTB. Perpanjangan runway untuk pesawat besar hanya salah satu yang dibutuhkan.
”Ini masalah bersama yang harus dipecahkan bersama, agar wisatawan yang datang ke Lombok bisa lebih banyak,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Mohammad Faozal mengatakan, pemprov terus berupaya menggaet maskapai dari berbagai negara untuk membuka penerbangan langsung demi pertumbuhan pariwisata Lombok.
Tapi masih butuh kerja keras untuk meyakinkan mereka. ”Kita terus upaya, tapi pesawat kan bukan punya kita,” katanya.
Terpisah, General Manager PT Angkasa Pura I Lombok International Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardhita memastikan jumlah penerbangan langsung dari dan tujuan Lombok ke seluruh Indonesia, dan beberapa negara di dunia akan bertambah. ”Kuncinya, bagaimana ada keselarasan kemajuan pariwisata,” katanya.
Tahun ini ada penambahan dari dan tujuan LIA-Bima maskapai Nam Air.
Kemudian dari dan tujuan LIA-Banjarmasin dengan maskapai Lion Air. Juga ada tambahan penerbangan internasional Air Asia dari dan tujuan Kuala Lumpur, Malaysia. (ili/dss/r7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Turis Terdampak Erupsi Gunung Agung Harus Dilayani Baik-Baik
Redaktur & Reporter : Soetomo