Penerbangan Sepi, Ini Strategi Angkasa Pura II di Tengah Pandemi Corona

Jumat, 24 April 2020 – 04:08 WIB
PT Angkasa Pura (AP) II. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan strategi bisnis di tengah pandemi corona. Adapun pada Januari 2020 rata-rata penerbangan masih sekitar 2.169 per hari, namun pada bulan ini (1-21 April)  turun menjadi 650 penerbangan per hari.

Fase Business Survival merupakan langkah pertama sebelum perseroan beranjak ke fase Business Recovery, lalu lanjut ke fase Business Sustainability.

BACA JUGA: Imbas Corona, Industri Penerbangan Lakukan Opsi Setop Beroperasi Hingga PHK Pilot

Adapun ketiga fase tersebut merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko Business Continuity Management yang ditetapkan PT Angkasa Pura II.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pada fase Business Survival ini yang menjadi tujuan perseroan dalam memberi perlindungan tenaga kerja, optimalisasi arus kas, dan menjaga kinerja keuangan.

BACA JUGA: Gaji Pegawai Garuda Indonesia Dipotong, ada yang Sampai 50 Persen

“Tujuan itu bisa kami capai dengan berbagai penghematan keuangan yaitu mengurangi biaya operasional, melakukan efisiensi pos pengeluaran, dan menghapus biaya nonproduktif," jelasnya.

Awaluddin mengatakan penghematan biaya operasional sudah berjalan dengan menyesuaikan pola operasional bandara, seperti misalnya mengurangi penggunaan fasilitas nonprioritas karena frekuensi penerbangan di 19 bandara juga mengalami penurunan.

BACA JUGA: AP II Umumkan Jam Operasional Baru di 12 Bandara yang Dikelolanya

“Penyesuaian pola operasional selain menghemat biaya operasional 25-30% juga dapat mendukung aspek kesehatan bagi para pekerja karena kami bisa menerapkan konsep kerja dari rumah dan sistem roster serta split team juga split project,” jelas Awaluddin.

“Berbagai penghematan yang dilakukan saat ini kami sebut dengan Cost Leadership, dan dapat mendukung kekuatan kas atau Cash Position dari perseroan,” tambah Awaluddin.

Di samping melakukan penghematan, PT Angkasa Pura II juga menjalankan sejumlah strategi pada fase Business Survival ini untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan memperluas portofolio bisnis guna mengamankan pendapatan.

Hingga akhir tahun ini, pendapatan perseroan diperkirakan dapat mencapai sekitar 60-70 persen dari target awal yang sebesar Rp12,8 triliun.

“Pendapatan kami pada tahun yang penuh tantangan ini diperkirakan bisa tercapai 60-70% dari target awal, yang ditetapkan sebelum adanya pandemi global COVID-19. Jumlah penumpang pesawat saat ini memang tengah turun. Kami akan menggenjot pendapatan dari sektor lainnya seperti memaksimalkan utilisasi dari nonperforming asset seperti lahan kosong, serta dari titik komersial, ritel dan sebagainya," jelasnya.

“Pendapatan dari pengelolaan kargo kami perkirakan juga masih bisa lebih baik. Hal lainnya, Perseroan juga sedang mengkaji untuk melakukan diversifikasi portofolio anak usaha melalui kemitraan strategis,” ungkap Awal.

Adapun fase Business Survival ini dijalani PT Angkasa Pura II sepanjang penyebaran COVID-19 masih terjadi.

Angkasa Pura II tetap berkomitmen untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional dengan mengedepankan aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan, serta tetap berupaya menjaga kinerja keuangan perusahaan di tengah pandemi COVID-19.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler