JAKARTA—Penerimaan negara dari sektor perpajakan per April 2009 mengalami penurunan hingga 29,8 persenMeski demikian menurut Menkeu Sri Mulyani, posisi APBN 2009 masih cukup kuat .
“Penerimaan pajak memang cenderung menurun
BACA JUGA: Kuartal I, Ekonomi Indonesia Membaik
Penurunan ini terkait dengan dampak krisis global yang terjadi pada 2008,” ujarnya.Realisasi penerimaan DJP per 30 April 2008 mencapai Rp 173,7 triliun atau 32,5 persen dari APBN-P Rp 534,5 persen
BACA JUGA: Minyakita Siap Dijual Secara Komersial
PPh realisasi 2008 Rp 114,6 persen atau 37,6 persen dari APBN-P Rp 305 triliunUntuk penerimaan non migas per 30 April 2008 capaiannya Rp 92,2 triliun atau 36,7 persen dari APBN-P Rp 251,4 triliun
BACA JUGA: 100 Kasus, BPH Migas Sita 388.200 Liter BBM Bersubsidi
Mengalami peningkatan pada 2009 sebesar Rp 101 triliun atau 36 persen dari proyeksi Rp 280 triliunMigas realisasinya pada 2008 Rp 22,4 triliun atau 41,7 persen dari APBN-P Rp 53,6 triliun menurun di 2009Di mana realisasinya Rp 16,6 triliun atau 42,8 persen dari proyeksi Rp 38,8 triliun.Sama halnya dengan PPN dan PPnBM yang realisasi 2008 mencapai Rp 56 triliun atau 28,7 persen dari Rp 195,5 triliun, turun di 2009Dengan capaian Rp 52,6 triliun atau 22,5 persen dari proyeksi Rp 233,6 triliunPenerimaan PBB,BPHTB, dan PL realisasinya lebih stagnan di mana pada 2008, capaiannya Rp 3 triliun atau 8,9 persen dari total APBN-P Rp 34,1 triliunSedangkan 2009 capaiannya Rp 3 triliun atau 8,6 persen dari proyeksi Rp 34,6 triliun.
Dari sisi penerimaan DJBC, capaian per 30 April 2008 Rp 27 triliun atau 36,2 persen dari APBN-P Rp 74,7 triliunPenerimaan ini menurun dalam periode yang sama 2009 di mana realisasinya Rp 24,2 triliun atau 32,7 persen dari proyeksi Rp 73,9 triliun.
“Untuk penerimaan DJBC yang meningkat di sektor cukai di mana realisasi 2009 mencapai Rp 18,1 triliunIni berarti ada peningkatan dibanding 2008 yang capaiannya Rp 16,1 triliunSedangkan bea masuk dan keluar di posisi 30 April 2009 mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada 2008,” ucap Sri Mulyani(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fluktuatif, BBM Bersubsidi Dikonsinyasi
Redaktur : Tim Redaksi