Pengacara Tewas Ditabrak Gerbong KRL

Sabtu, 17 Mei 2014 – 08:10 WIB

jpnn.com - DEPOK - Beginilah akibatnya jika menerima telepon saat berada ditengah perlintasan kereta api liar akan membawa malapetaka. Kejadian ini menimpa menimpa seorang pengacara Sumardi Silalahi, 53, asal Jalan Puskesmas, RT01/11, Kelurahan Kalisari, Jakarta Timur.

Korban tewas setelah ditabrak KRL Commuter Line dari arah Bogor tujuan Jakarta di pintu perlintasan yang ada di Gang Pinang RT02/09, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jumat (16/30) sekitar pukul 17.30.  Untuk keperluan otopsi jenazah korban dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

BACA JUGA: 11 CPNS Pemkab Tangerang Mengundurkan Diri

Informasi dihimpun INDOPOS, kasus kecelakaan ini, bermula korban hendak bertemu rekannya sesama pengacara Pontas Silitonga untuk mengambil berkas perkara perdata yang ditangani. Saat itu korban yang tengah berada di tengah perlintasan mengeluarkan telepon genggam untuk menghubungi rekannya tersebut.

Tanpa disadari dari arah utara KRL Commuter Line segera menyambar tubuh korban. Akibat hantaman gerbong transportasi massal itu Sumardi tewas sekitika. Korban mengalami luka parah dibagian kepala, tangan dan dan kaki.

BACA JUGA: Asyik Telepon, Pengacara Tewas Terseret KRL

Salah satu saksi mata, Yana Hanafi, 45, mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi setelah korban memarkirkan kendaraannya dipinggir Jalan Raya Citayam. Selanjutnya, korban memasuki pintu perlintasan yang sudah ditutup. Warga sekitar pun sempat meneriaki korban, akan tetapi hal itu tak di dengar. Justru korban mengeluarkan HP dan menelepon seseorang ditengah perlintasan rel.

”Langsung dihantam dibagian kepala dan terseret 100 meter.  Sudah diteriaki ada KRL, tetapi tetap nekat nyeberang. KRL pun langsung berhenti dan masinis meminggirkan jasad korban,” katanya kepada INDOPOS, saat ditemui dilokasi, Jumat (16/5).

BACA JUGA: Sebelas Dicoret, 21 CPNS Lainnya Diduga Bermasalah

Lebih lanjut, kata Yana, setelah 15 menit tragedi naas itu terjadi rekan korban pun tiba dilokasi. Beberapa warga pun segera melaporkannya ke Polsek Pancoranmas. Akibat peristiwa itu arus kendaraan dilokasi macet mencapai tiga kilometer. Pasalnya, banyak pengendara yang berhenti dan melihat kejadian malang itu.

”Jasadnya dibawa ke rumah salah satu warga dan ditutupi sarung. Ada kawannya yang datang pakai motor. Saya sempat dengar rekan korban menelepon pihak keluarga korban. Anggota polisi hanya satu orang yang mengatur lalu lintas,” jelasnya.

Sementara itu, rekan korban Pontas Silitonga mengaku, baru mendengar rekannya sesama pengacara tertabrak kereta setelah mendengar benturan keras dari HP korban. Setelah itu dirinya bergegas ke lokasi korban untuk melihat peristiwa tersebut.

Dirinya pun menyatakan, kedatangan korban untuk membahas dan mengambil data kasus perdata tanah dari seorang klien yang telah disidangkan pada Senin (12/5), lalu, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

”Saya tidak tahu kalau seperti ini kejadiannya. Memang sempat telepon ke saya untuk minta alamat rumah. Mana saya tahu kalau korban telepon saya ditengah rel. Sudah saya hubungi keluarganya korban tetapi belum dijawab. Korban sudah lama menjadi pengacara dengan saya di Jakarta Timur," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Pancoranmas, Kompol Purwadi menyatakan, pihaknya masih terus menyelidiki kasus tabrakan di pintu perlintasan liar di wilayah tersebut. Mereka pun telah bekerja sama dengan beberapa kepala stasiun untuk meminta alamat masinis guna diperiksa.

Dari hasil penyelidikan sementara pihaknya itu kasus tersebut terjadi karena kelalaian korban yang menggunakan HP ditengah perlintasan KRL. ”Kami akan bawa jasadnya ke RS Polri di Kramat Jati untuk diotopsi. Kasusnya masih kami sidik, memang pintu perlintasan liar disepanjang Citayam sudah banyak menelan korban jiwa. Kami masih menunggu pihak keluarga korban untuk membawa korban ke RS untuk divisum,” pungkasnya. (cok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Minahasa Selatan Tewas Overdosis di Diskotik Stadium


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler