JAKARTA - Wa Ode Nurhayati (WON) terus mempersoalkan penahanan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut pengacara Wa Ode, Arbab Paproeka, penyidik KPK bergerak lambat dalam menangani kasus tersebut. Arbab mempertanyakan lambannya penanganan kasus WON.
"Penahanan WON sudah hampir 90 hari, nah, dalam satu kesempatan Abraham Samad mengatakan sangat berhati hati menyangkut masalah penahanan. Beliau khawatir jangan sampai dilakukan penahanan, ternyata penyidikan belum selesai dan semestinya tersangka keluar demi hukum," papar Arbab di KPK, Senin (16/4).
Mantan anggota DPR dari Fraksi PAN itu justru menganggap KPK bertindak ceroboh dalam penetapan status tersangka kepada WON. Sementara dalam penetapan tersangka lainnya, kata Arbab, KPK bertindak hati-hati.
"Jangan sampai ada diskriminasi dalam lembaga ini, jangan sampai penahanan dijadikan instrumen awal untuk menghukum orang, karena penahanan bukan satu keharusan," tegas Arbab.
Arbab sedianya hendak menemui pimpinan KPK. Namun niatnya terhambat masalah prosedural. "Saya sudah nyatakan protes soal diskriminasi ini, sayang sekali saya mau bertemu pimpinan KPK tapi harus ajukan surat tertulis dulu," imbuhnya.
Seperti diketahui, awal Desember tahun lalu Wa Ode Nurhayati ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dana PPID tahun anggaran 2011. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu diduga menerima "hadiah" sebesar Rp 6 miliar dari seorang pengusaha.
Uang itu diduga sebagai syarat agar Banggar meloloskan proyek PPID 2011 sebesar Rp40 miliar untuk 3 kabupaten di NAD, yakni Aceh Besar, Bener Meriah dan Pidie. Dalam kasus ini, KPK juga telah menetapkan salah satu ketua di ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Fadh Arafiq sebagai tersangka.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Siap Hadapi Interpelasi
Redaktur : Tim Redaksi