jpnn.com - KEBON SIRIH - Keputusan Pemprov DKI Jakarta memberlakukan sistem e-catalog dalam pengadaan barang dan jasa tahun ini ternyata tidak berjalan mulus. Sistem e-catalog itu belum bisa diterapkan dalam proyek pengadaan bus Transjakarta (busway) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Hingga saat ini sistem e-catalog belum mampu memenuhi jumlah dan standar bus Transjakarta dan BKTB yang dibutuhkan pemprov.
Wakil Gubernur DKI Basuki T. Purnama (Ahok) menyatakan, hingga kini masih sedikit perusahaan bus yang mendaftarkan diri ke Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Padahal, tahun ini pemprov berencana akan kembali membeli bus Transjakarta. Pihaknya harus menunggu sampai e-catalog bisa menyediakan sesuai dengan kebutuhan. “Makanya, kita tahan dulu (pengadaannya) sampai e-catalog benar-benar mencukupi,” katanya Kamis (3/4).
BACA JUGA: Mobil Anak Perwira Polisi Terlibat Tabrak Lari
Meenurut dia, lewat pengadaan barang dan jasa melalui e-catalog, pemprov bisa melihat langsung kualitas dan spesifikasi barang. Pihaknya sudah menentukan, bus yang akan dibeli harus memenuhi kualitas standar internasional.
Kasus pengadaan busway dan BKTB karatan yang menyeret dua pejabat di Dinas Perhubungan (dishub) DKI tidak boleh terulang. “Apalagi, busnya kan harus pakai BBG (bahan bakar gas). Kebijakan itu sudah jelas,” tutur dia.
BACA JUGA: Empat Caleg DPR Paling Berpeluang di Dapil DKI III
Sebelumnya dia pesimistis mendatangkan bus Transjakarta dan BKTB BBG karena masih minimnya jumlah SPBG. Tetapi, kali ini dia mulai yakin. Pasalnya, perusahaan SPBG berjanji akan membangun lebih banyak lagi jika pemprov mendatangkan bus BBG. Apalagi, itu sudah diamanatkan dalam peraturan daerah (Perda).
“Mereka (perusahaan SPBG) nanya busnya mana agar bisa ditambah SPBG. Ya sudah kami akan datangkan,” ujar dia.
BACA JUGA: Ajak Warga DKI Hindari Calon Senator Pengobral Janji
Secara terpisah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso yakin pengadaan bus Transjakarta dan BKTB akan tetap ada tahun ini. Pihaknya berencana mendatangkan 800 unit bus Transjakarta dan BKTB baru tahun ini.
Penundaan itu semata-mata karena pemprov ingin mencari bus yang terbaik dan berkualitas. ”Kita tunggu saja lah (bisa terpenuhi oleh e-catalog),” kata dia. (fai/hen/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Monorel Tahap I, Adhi Karya Siapkan Rp 8,1 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi