jpnn.com - JAKARTA - Patolog Forensik Universitas Indonesia, Djadja Surya Atmaja menyimpulkan bahwa Wayan Mirna Salihin, tewas bukan karena sianida.
Menurut dia, banyak kemungkinan yang menyebabkan Mirna tewas.
BACA JUGA: Jaksa Sindir Kubu Jessica Soal Beng Ong
"Saya menyimpulkan, (Mirna) mati bukan karena sianida,," kata dia dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin di PN Jakarta Pusat, Rabu (7/9).
Kesimpulan itu dia katakan, karena barang bukti di lambung Mirna hanya ditemukan 0,2 mg. Jumlah temuan itu dinilai masih dalam batas kewajaran.
BACA JUGA: Tanya Apa Saksi Punya Musuh, Jaksa Gali Kemungkinan Mirna Korban Salah Sasaran?
Kesimpulan kuat lainnya, pria yang mengajar mata kuliah sianida di UI sejak 1990 itu melihat, hasil pemeriksaan negatif sianida pada urine, liur lambung, empedu, dan hati.
"Sekarang begini, orang normal, kalau kita periksa darah, hati, dan lambung, pasti ada sianida. Itu sebabnya Tuhan berikan enzim rodanase," jelas dia.
BACA JUGA: Nah Lo! Keterangan dari Saksi Fakta Tak Ada di CCTV
"Jadi, sianida yang membunuh seseorang itu jumlahnya harus banyak, 150 mg-250 mg. Dan itu menguap di seluruh tubuh. Kalau tidak ada di lambung, saya simpulkan (Mirna) mati bukan karena sianida," imbuh dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi tak Melihat Mirna Kejang-kejang
Redaktur : Tim Redaksi