jpnn.com - JAKARTA - Pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar menjelaskan kliennya tidak mengetahui adanya peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang.
"Saya enggak tahu kejadian di sana," ujar Erman menirukan ucapan Bripka Ricky, di Bareskrim Polri, Kamis (8/9).
BACA JUGA: Terseret Kasus Ferdy Sambo, Bekas Anak Buah Irjen Fadil Imran Cuma Harus Minta Maaf
Menurut Erman, ketika kejadian dugaan pelecehan yang dialami Putri itu, Bripka Ricky bersama Bharada Richard Eliezer tidak di rumah, tetapi dalam perjalanan ke SMA Taruna Nusantara Magelang, tempat anak Ferdy Sambo mengenyam pendidikan.
Erman mengatakan kliennya hanya mengetahui insiden di Magelang seputar pertengkaran antara Brigadir Yosua Hutabarat alias Birgadir J dengan Kuat Ma'ruf.
BACA JUGA: Diberi Sanksi Etik Terkait Kasus Ferdy Sambo, AKBP Pujiyarto tidak Mengajukan Banding
"Yang saya tahu hanya kayak pertengkaran Kuat sama Yosua. Ada apakah di balik itu? Saya enggak tahu," kata Erman menyampaikan pengakuan Bripka Ricky.
Erman bilang Bripka Ricky sempat menanyakan kepada Putri apa yang sebenarnya terjadi.
BACA JUGA: Apa Kabar Berkas Perkara Ferdy Sambo Cs yang Ditolak Kejagung? Begini Kata Irjen Dedi
"Saya sempat juga masuk bertanya ke Ibu, 'Bu, ada apa? Ibu malah enggak menjelaskan, malah bertanya 'Yosua mana?" kata Erman menirukan percakapan kliennya dengan Putri.
Erman mengatakan kliennya hanya pernah melihat Brigadir J mengendap turun naik lantai rumah di Magelang.
"Yosua pernah dia (Bripka Ricky, red) lihat kayak mengendap naik turun tangga," tutur Erman.
Bripka Ricky pernah menanyakan alasan Brigadir Yosua seperti itu.
Namun, Yosua tak merespons dan memilih menjauh dari Bripka Ricky.
"Ditanya ada apa? Dia lari. Jadi, menimbulkan pemikiran yang negatif, tetapi tidak tahu, apakah ada pelecehan, tidak tahu," ujar Ricky kepada Erman.
Bripka Ricky kini telah memilih berlawanan arah dengan Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu kemungkinan bisa terjadi lantaran Bripka Ricky seperti mendapat kekuatan baru setelah bertemu istrinya.
Semula Bripka Ricky masih sejalan dengan skenario Ferdy yang menyebut kematian Yosua di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022, itu karena tembak-menembak dengan Richard atau Bharada E.
"Dia berbalik arah. Itu setelah didatangi keluarga, adik kandung sama istri," kata Erman.
Setelah bertemu keluarganya, Bripka Ricky pun mengaku kepada penyidik bahwa kematian Brigadir J karena penembakan.
"Kalau dia tidak mau (jujur), penyidik menganggap dia menutup-nutupi," kata Erman.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini, Timsus Polri telah menetapkan lima tersangka.
Kelima tersangka itu, yakni Bharada Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.
Timsus juga menetapkan Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto sebagai tersangka kasus obstruksi penyidikan. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama