Pengakuan Martin Robot, Kakinya Ditembak

Jumat, 26 Oktober 2018 – 06:53 WIB
Ditangkap polisi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Unit Reskrim Polsek Genteng berhasil mengungkap kasus pencurian di rumah dinas RRI di Jalan Pemuda 82-90 Surabaya. Pelakunya, Martin Johan Robot,36, warga Jalan Sidotopo Wetan Indah, Surabaya. Kaki kanannya terpaksa ditembak polisi lantaran mencoba melawan saat ditangkap.

Martin ditangkap pada Senin (22/10) tak jauh dari rumahnya. Identitas Martin berhasil diketahui dari nopol motor yang digunankannya mencuri. Yakni, Yamaha Mio Soul Nopol L 6750 TN warna merah. Nopol dan ciri-ciri pelaku ini terekam CCTV yang ada di rumah korban.

BACA JUGA: Curi Tas Pengunjung PIM 1, Ibu dan 2 Anaknya Diciduk Polisi

"Dari rekaman CCTV tersebut terlihat jelas nopol pelaku sehingga mempermudah kami melakukan penyelidikan dan pengejaran," ungkap Kapolsek Genteng, Kompol Ari Trestiawan, seperti diberitakan Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Ari mengatakan proses penangkapan Martin tak berjalan mulus. Saat hendak ditangkap, Martin mencoba melawan dan melarikan diri hingga akhirnya polisi bertindak tegas. Melumpuhkan kaki kanan Martin dengan timah panas.

BACA JUGA: Ambil Kartu ATM Teman, kok Tahu PIN-nya?

Selain itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya motor sarana mencuri, pakaian tersangka yang dikenakan saat beraksi. Termasuk satu buah dosbook Hp hasil curian.

Ari menjelaskan dalam menjalankan aksinya, Martin tak sendirian. Dia dibantu temannya HL yang kini buron. Keduanya berboncengan mengendarai motor untuk mencari sasaran. Targetnya adalah kos-kosan atau perumahan.

BACA JUGA: Kelakuan PNS Ini Sungguh Terlalu, Parah!

Modusnya sebelum beraksi, tersangka terlebih dahulu memastikan rumah yang menjadi target dalam kondisi kosong. "Caranya tersangka mengetuk pagar dan berpura -pura memanggil pemilik rumah. Ketika tak ada jawaban, tersangka bisa memastikan jika rumah dalam keadaan kosong," tambah Ari.

Untuk waktu beraksi, komplotan ini melakukan secara acak. Bisa siang atau malam. Setelah memastikan rumah dalam kondisi kosong. Martin pun masuk dengan meloncat pagar atau merusak pintu rumah.

Setelah berada di dalam rumah, tersangka lantas mencari barang berharga. Salah satu yang menjadi favoritnya adalah Handphone (Hp) dan laptop.

"Berdasarkan keterangan tersangka, dia sudah menjalankan aksinya selama 13 kali. Salah satu kawasan yang sering ia gunakan beraksi adalah Dukuh Pakis," paparnya.

Tak hanya itu, Martin juga diketahui merupakan residivis dalam kasus yang sama.

Sementara itu, kepada polisi Martin mengaku jika HP dijual ke pedagang di sekitaran Jalan Pemuda dengan harga Rp 500 ribu. Uangnya ia gunakan untuk bersenang-senang dan membeli narkoba. Martin juga pemakai narkoba lantaran hasil tes urine positif.

"Saya nekat mencuri lantaran stress tak memiliki pekerjaan," ungkap Martin. (yua/rtn/rud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Rp 3,2 Juta Tak Cukup, PNS Nyolong Uang Amal


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler