jpnn.com, JAKARTA - Salah satu peserta Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) lalu, membenarkan dirinya mendapat iming-imingi uang agar mengikuti KLB yang akan memilih Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum yang baru.
Peserta KLB yang dimaksud ialah mantan Wakil Ketua DPC Kota Mobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas.
BACA JUGA: Hadiri KLB Demokrat, Apri Sujadi Dipecat
Dia mengakui, mengikuti KLB tersebut setelah dijanjikan uang sebesar Rp 100 juta oleh seseorang bernama Vecky Gandey yang dia sebut sebagai mantan kader Partai Demokrat.
"Saya ikut karena diiming-imingi uang besar, seratus juta rupiah. Pertama kalau sudah tiba di lokasi akan mendapatkan 25 persen, nanti sisa akan mendapat 75 persen setelah KLB," kata Gerald dalam video kesaksian yang diputar di DPP Partai Demokrat, Senin (8/3).
BACA JUGA: Anak Buah Moeldoko Bakal Daftarkan Hasil KLB Demokrat ke Kemenkum HAM, Catat Tanggal Mainnya
Gerald menyebutkan, uang yang dia terima hanya sebesar Rp 5 juta.
Hal ini tidak sesuai dengan harapan para peserta yang hadir.
BACA JUGA: KLB Demokrat Serangan terhadap Demokrasi, AHY Minta Bantu Rakyat Indonesia
Akhirnya peserta melakukan protes kepada penyelenggara dan akhirnya ditambah lagi senilai Rp 5 juta.
"Kami memberontak karena tidak sesuai harapan. Kemudian, kami dipanggil dan ditambahi uang lima juta oleh Bapak Nazarudin. Totalnya sepuluh juta," lanjutnya.
Gerald juga mengungkap, dari 412 orang peserta KLB, hanya 32 orang yang memiliki hak suara sah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Yang sah suaranya 32 DPC, sisanya suara 'hantu', tidak ada memiliki kapasitas. Kalau hadir, ya saya bisa hadir," kata Gerald. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra