jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Abdul Karim, 77, alias Abah Sulaiman Agung merupakan salah seorang dari tujuh mahaguru bentukan Dimas Kanjeng yang dianggap mempermulus penipuan.
Abdul Karim mengatakan, awalnya mendapat tawaran dari Karmawi untuk bergabung ke Padepokan Dimas Kanjeng dan tidak menyadari jika akan dijadikan sebagai mahaguru.
BACA JUGA: Sekretariat Didatangi 50 Polisi, PB HMI Kumpulkan Pengacara
Pria yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan ini, lalu diberi baju lengkap dan diminta untuk bersandiwara mendampingi Taat Pribadi saat perkumpulan maupun istighotsah.
Selama lima tahun tidak bekerja, membuat dia menerima tawaran dari Karmawi.
BACA JUGA: Pasal Penghinaan Terhadap Presiden Sudah Dihapus, Bagaimana Ahmad Dhani?
”Setiap kali dipanggil saya diberi uang sebesar Rp 1 juta sampai Rp 3 juta,” kata Abdul Karim seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (8/11).
Dia mengaku sudah dua tahun bersama tersangka Vijay bergabung di Padepokan Dimas Kanjeng.
BACA JUGA: Usai Diperiksa Sembilan Jam, Ahok Hanya Bilang...
Lalu, kakek 30 cucu ini didandani dengan menggunakan jubah dan surban dan diminta untuk duduk di kursi panggung bersama Taat Pribadi.
”Setelah itu saya diberi uang dan diantar pulang. Di rumah saya diminta untuk berdoa dan mendalami ilmu agama,” ungkapnya.
Karim menambahkan sudah dua kali menghadiri pertemuan di Padepokan Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo.
Selain itu, kakek berjenggot putih ini pada 2016, juga ikut ke pertmuan yang diadakan di Makassar dan di Jakarta.
”Sudah empat kali saya ikut. Ditotal sudah dapat uang Rp 20 juta,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim mengamankan delapan orang yang diduga terlibat penipuan bermodus penggandaan uang di Padepokan Dimas Kanjeng.
Mereka ditangkap di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Sabtu, (5/11).
(don/no/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Mahaguru Bentukan Dimas Kanjeng Permulus Penipuan
Redaktur : Tim Redaksi