Pengakuan Sang Istri Korban Pembunuhan Sadis di Mesuji

Kamis, 11 April 2019 – 22:50 WIB
Istri korban saat diwawancarai Radarlampung.co.id di RSUD Ragab Begawe Caram, Kamis (11/4) petang. FOTO ARDIAN MUKTI/RADARLAMPUNG.CO.ID

jpnn.com, MESUJI - Kasus penembakan yang menewaskan Arifin, 48, warga Desa Wiralagamulya, RK 4, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji, Lampung, Kamis (11/4), masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Dua pelaku yang diduga penagih utang korban masih dalam pengejaran. Yuli, 40, istri korban mengaku tidak melihat saat peristiwa penembakan itu terjadi.

BACA JUGA: Warga Mesuji Tewas Ditembak Lantaran Persoalan Utang Piutang

Dia hanya mendengarkan suara tembakan dan melihat suaminya sudah tergeletak.

Untuk itu, dia pun meminta polisi segera menangkap pelaku. Dia berpendapat, pembunuhan terhadap suaminya merupakan pembunuhan berencana. Selain ditusuk pakai senjata tajam, korban juga ditembak di bagian dadanya.

BACA JUGA: Komeng Tewas Bersimbah Darah Ditembak OTK, Peluru Tembus ke Jantung

Yuli berharap pelaku bisa dihukum berat, termasuk hukuman mati.

“Karena ini menyangkut nyawa seseorang, saya berharap pihak kepolisian mengusut, dan menindaklanjuti secara serius agar tidak ada lagi korban. Cukup suami saya. Kami berharap agar pelaku ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” kata Yuli seperti dilansir Radarlampung.co.id.

BACA JUGA: Warga Medan Timur Tewas Ditembak Empat OTK di Jalan Garahu

Didampingi anaknya dengan raut sedih, dia menuturkan pihak keluarga masih sangat terpukul dengan kepergian Arif yang begitu cepat. Dia mengaku berada di dalam ramah pada saat peristiwa berlangsung.

“Yang buat saya kaget saat mendengar suara tembakan dan saya langsung keluar melihat suami saya dan sudah tergeletak,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Ragab Begawe Caram, Kamis (11/4) petang.

Kami berharap polisi bisa mengungkap pelaku dan apa yang sebenarnya terjadi. Dia dan semua pihak keluarga berusaha ikhlas atas kepergian Arif. Namun, proses hukum terhadap pelaku didesak terus berlanjut sesuai dengan hukum yang berlaku. (muk/sur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bila Situasi tak Memungkinkan di New Zealand, Sebaiknya Opsi Travel Warning


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler