Pengakuan Sopir Bus yang Kecelakaan di Subang, Ada yang Tak Beres, Susah

Senin, 13 Mei 2024 – 05:45 WIB
Keluarga dan rekan korban kecelakaan bus di Subang menangis saat kedatangan jenazah siswa SMK Lingga Kencana di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - SUBANG - Sopir bus Trans Putera Fajar, SAD (50) tak bisa menyembunyikan kesedihannya seusai kendaraan yang dibawa kecelakaan di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (11/5) malam.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan sebelas orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

BACA JUGA: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi Kecelakaan Subang

SAD terus mengucap maaf seusai gagal menyelamatkan puluhan penumpang rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu.

Pria asal Kota Bekasi itu bertugas mengantarkan rombongan siswa dari Kota Depok yang menggelar perpisahan di Kota Bandung.

BACA JUGA: Daftar Nama Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kami Turut Berdukacita

Menurut dia, setibanya di Jalan Raya Ciater, bus yang dikemudikannya terguling karena rem blong.

SAD mengatakan, busnya itu memang sempat mengalami kendala, tetapi sudah diperbaiki saat rombongan istirahat.

BACA JUGA: Rombongan Siswa Selamat dari Kecelakaan di Subang Disambut Haru di SMK Lingga Kencana Depok

"Sempat (diperbaiki), itu namanya setel rem, di Tangkuban Parahu. Dari Tangkuban Parahu makan sore di rumah makan, kemudian jalan pulang dari situ, biasa, berjalan normal," kata SAD ditemui di RSUD Subang, Minggu (12/5).

Sesampainya di perempatan Jalan Raya Ciater, SAD mulai merasakan ada yang tidak beres dengan rem busnya.

Saat itu juga ada mobil yang keluar masuk dari jalan perempatan, dan SAD tidak bisa menahan rem.

Kontur jalan yang terus menurun, membuat SAD kesulitan mengatur laju kecepatan, ditambah rem yang blong.

SAD pun berinisiatif membawa kendaraan bus yang sudah blong itu ke arah kanan jalan dan menabrakkannya ke tiang listrik.

Nahas, di sisi kanan jalan itu ada tiga unit sepeda motor dan mobil Feroza yang ikut tertabrak kendaraan bus berpelat kendaraan AD 7524 OG itu.

Sopir bus Trans Putera Fajar, SAD (50) di ruang perawatan di RSUD Subang, Minggu (12/5). Foto: sources for JPNN

"Saya mau bilang bagaimana lagi, masuk gigi pun susah. Dengan kondisi itu saya inisiatif cari tiap turunan ada tempat emergency, penyelamatan begitu, (cari tempat) yang tinggi," ujarnya.

"Saya cari itu enggak dapat, mulai dari atas sampai tempat kejadian. Kalau saya terusin banyak yang lebih (korban) kena musibah, ada motor mobil dengan kecepatan tinggi, tidak ada gigi dan rem, tidak berfungsi. Saya inisiatif, saya lihat ada tiang listrik, saya belok kanan," katanya.

Akibat peristiwa itu, sebelas orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Sebelas orang itu terdiri dari sembilan pelajar, satu guru yang jadi penumpang bus, serta satu pengendara motor.

SAD mengaku ini bukanlah pertama kalinya dirinya menyetir melewati Jalan Raya Ciater itu. Dia pun tak menyangka perjalanannya kali ini justru memakan banyak korban jiwa. 

"Sudah lama jadi sopir dari 1996, dan jalur itu bukan satu dua kali, tetapi sering lewat," tuturnya.

SAD mengalami luka ringan.

Saat ditemui di ruang perawatan, SAD menyampaikan permohonan maafnya. Ia mengatakan, peristiwa tersebut merupakan musibah yang tidak dikehendaki.

"Kepada para korban, keluarga korban, saya mohon maaf sebesar-besarnya karena kejadian ini. Tidak ada yang mau, ini musibah," kata SAD.

"Saya mohon maafkan saya. Mohon maaf yang sebesar-sebarnya. Ini tidak kehendak saya," ujarnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG datang dari arah selatan menuju ke utara di Jalan Raya Ciater Subang. 

Saat bus melaju di jalan yang menurun, bus oleng ke kanan menabrak mobil Feroza yang datang dari arah berlawanan.

Selanjutnya, bus terguling dengan kondisi miring ke kiri dan posisi ban berada diatas. Selain itu bus menabrak tiga kendaraan roda dua yang terparkir di bahu jalan.

"Bus tersebut terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung," kata Jules. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler