jpnn.com - SUBANG - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan pihaknya tak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan maut, di jalur wisata Ciater, Subang, Jawa Barat.
Pada olah tempat kejadian perkara (TKP) bus terguling itu, yang ada bekas satu bagian ban.
BACA JUGA: Daftar Nama Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kami Turut Berdukacita
Kecelakaan mauti itu menewaskan sebelas orang.
"Kami lihat di TKP yang ada, tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga ban kanan, beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," kata Aan di lokasi kejadian, Minggu (12/5).
BACA JUGA: Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan di Subang, Ini Penjelasan Kemenhub
Menurut dia, tidak adanya jejak rem bus yang terguling itu sedang diselidiki.
Selain lantaran rem blong, ada kemungkinan pengemudi panik saat peristiwa terjadi.
BACA JUGA: Rombongan Siswa Selamat dari Kecelakaan di Subang Disambut Haru di SMK Lingga Kencana Depok
"Tidak ada jejak rem sama sekali. Kami perlu lebih menyelidiki. Kenapa tidak ada jejak rem, apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," ujarnya.
Menurut dia, kepolisian juga akan melakukan olah TKP dari kerusakan kendaraan baik bus maupun mobil warga yang ditabrak sebelum bus terguling.
"Setelah olah TKP di sini, kami akan olah TKP dari kerusakan kendaraan, baik itu kendaraan Daihatsu Feroza, kendaraan bus, nanti di situ akan kelihatan dari bekas tumbukan, akan kelihatan kecepatan daripada bus tersebut," tutur Aan.
"Seberapa kerusakannya, nanti dari tim kami akan memeriksa tingkat kerusakan, nanti akan disimpulkan di situ kecepatannya," imbuhnya.
Aan menuturkan tim ahli bakal diterjunkan untuk mengecek kondisi teknis dari Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok tersebut sebelum mengalami kecelakaan.
"Kami libatkan ahli untuk memeriksa teknis kendaraan, apakah fungsi pengereman berfungsi atau fungsi-fungsi yang lain, itu akan diperiksa oleh ahli. Kemudian juga kami akan periksa dari APM, dari bus tersebut, nanti juga ada ahlinya di sana, kami akan periksa bagaimana kondisi dari kendaraan tersebut," ujarnya.
Aan juga mengungkap, polisi harus menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan sebelum menentukan kemungkinan ditetapkannya tersangka dalam dalam kecelakaan yang merenggut nyawa sebelas orang ini.
"Nanti dari hasil penyelidikan semua, kami akan simpulkan, kami akan gelar, kalau memang itu ada peristiwa kecelakaan dan layak untuk dinaikkan ke penyidikan, kami akan tingkatkan dari penyelidikan ini kepenyedikan. Kami akan menentukan tersangka," katanya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina