jpnn.com, PALEMBANG - Polda Sumsel telah menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan Apriyanita, 50, PNS Kementerian PU Balai Besar yang jasadnya dikubur dan dicor semen di TPU Kandang Kawat Palembang, Sumsel. Jumat (25/10).
Keduanya adalah Mgs Yudi Thama Redianto alias Yudi (40), warga Komplek Bumi Sako Damai, Blok F26, RT 28/37, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako dan Ilyas Kurrniawa alias Yas (26), warga Jl Rama Kasih 3, Lr Kesadaran 3, Rt 02/03, Kelurahan Duku, Kecamatan IT II Palembang.
BACA JUGA: PNS Korban Penculikan Itu Akhirnya Ditemukan, Jasadnya Dikubur dan Dicor Semen
Tersangka Yudi sebelumnya menjadi terlapor kasus penculikan terhadap korban yang dilaporkan oleh adik korban Fety Mardiyana dalam laporan polisi bernomor LPB/834/X/2019/SPKT Polda Sumsel tertanggal 14 Oktober 2019.
Di hadapan polisi, tersangka Yudi mengaku sudah menghabiskan Rp15 juta untuk menghabisi nyawa korban hingga dikubur di kandang Kawat dengan cara tak wajar.
BACA JUGA: Penunjukan Wamenhan dari Kalangan Industriawan Dinilai Tepat Dampingi Prabowo
“Habis Rp15 juta Pak. Untuk bayar paman aku yang nyarikan tempat, ngubur korban sampai ngecor semen biar baunya tidak tercium. Paman aku tuh memang kerjanya tukang gali di Kandang Kawat. Rp4 juta untuk bayar Yas dia buat jerat leher korban,” aku tersangka.
Yudi juga mengaku mengenal korban sejak 2018. Saat itu korban pernah satu kantor dengan pelaku. “Aku honor di PU sejak 2014, tetapi baru kenal dengan korban tahun 2018. Waktu kenal sudah tahu status janda. Punya ide untuk bisnis jual mobil sama-sama dengan korban termasuk minjam duit bank juga sama-sama,” bebernya.
BACA JUGA: Catut Nama Kapolda, Dua Pelaku Penipuan Ini Raup Rp1,1 Miliar
Sementara itu, tersangka Yas mengatakan upah baru dibayar Rp4 juta dan sisa Rp1 juta. “Tugas aku cuma jerat korban dari belakang. Korban duduk di samping sopir.”
“Aku jerat lehernya pakai tali tambang yang dikasih sama Nopi alias Acik. Tetapi aku tidak ikut ngubur, aku turun di RRI. Duit habis aku foya-foya untuk beli minuman. Aku tiga malam didatangi sama ibu (korban) itu Pak,” ungkap bujangan ini.(dho)
Redaktur & Reporter : Budi