Pesut Mahakam harus puas menjadi runner –up setelah takluk 4-5 lewat adu penalti. Sebelumnya, tim bermain imbang 2-2 di waktu normal. “Ini adalah pengalaman yang sangat berarti bagi kami. Hasil ini (IIC) akan menjadi ajang koreksi bagi tim untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kompetisi sebenarnya di tahun depan,” ujar Sartono.
Menurutnya, tim telah bermain baik. M Roby dkk bahkan dua kali unggul. Hanya, lawan rupanya memiliki kesiapan yang lebih baik. Saat pertandingan masa injury time, penyerang Sriwijaya FC, Tantan berhasil menyamakan kedudukan.
Sempat mengajukan protes, kubu Persisam akhirnya legawa manakala pertandingan harus berlanjut ke babak tambahan waktu. “Inilah sepak bola, apa pun bisa terjadi. Jadi, kami harus menerima hasil pertandingan,” jelas Sartono.
“Anda bisa lihat, tim telah menunjukkan sikap sportif. Tidak ada pemukulan atau penyerangan kepada wasit,” sambung mantan arsitek Persibo Bojonegoro itu.
Ditambahkan dia, keberuntungan bukanlah faktor yang membuat timnya kalah di pertandingan tersebut. “Yang menentukan sesuatu adalah kemauan dan usaha keras menang. Dan itu yang tak cukup dengan keberuntungan,” dalihnya.
Dia mengamini kalau tim sudah bermain dengan baik. Namun evaluasi juga tentu harus dilakukan dengan harapan memajukan kualitas tim. (*/ndy/er/k5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mou Inginkan Kiper Alternatif
Redaktur : Tim Redaksi