jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pancasila Gede Moenanto Soekowati menilai Puan Maharani pantas menjadi Presiden RI.
Gede mengatakan pengalaman dan kinerja Ketua DPR RI itu sudah teruji.
BACA JUGA: Banjir Pujian, Puan Maharani Jadi Trending Topic di Twitter
Namun, Gede menyayangkan Mbak Puan kurang genit pencitraan yang membuat elektabilitas putri Megawati Soekarnoputri itu relatif rendah.
"Pengalaman dan kinerja Puan sudah teruji. Dia memenuhi kriteria seorang pemimpin," kata Gede pada Senin (16/5).
BACA JUGA: Pengamat Nilai Prabowo-Puan Pasangan Ideal pada Pilpres 2024
Gede mengatakan Puan memiliki pengalaman politik sejak usia belia. Puan muda sering mendampingi ibundanya Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kegiatan politik di era orde Baru.
Itu termasuk saat PDI terbelah dan Megawati dinobatkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
BACA JUGA: Mengenang Ibu Negara Pertama RI Fatmawati, Mbak Puan: Nenek yang Menginspirasi Saya
"Bisa dibilang, Puan sudah ditempa sejarah. Dia dari muda sudah diajak oleh ibundanya Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kegiatan politik," kata Gede.
Ditempa berbagai peristiwa politik membuat karier Puan moncer.
Saat mencalonkan diri untuk pertama kalinya sebagai anggota DPR pada 2009, Mbak Puan mendapatkan suara terbanyak.
"Itu hasil kerja keras beliau. Sejak awal, beliau memang sudah dipersiapkan menjadi pemimpin," kata Gede.
Karier politik Puan pun terus berlanjut di DPR. Tiga tahun di Senayan, Mbak Puan terpilih sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan.
Gede menilai, di bawah kepemimpinan Puan FPDI Perjuangan hadir sebagai oposisi yang mampu mengkritisi berbagai kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu.
"Di bawah kepemimpinan Puan, Fraksi PDI Perjuangan sejalan dengan masyarakat, mengkritik berbagai kebijakan SBY yang tidak tepat," kata Gede.
Pada Pemilu 2014, Puan kembali maju dalam pemilu legislatif dan meraih suara terbanyak kedua secara nasional.
Namun, Puan ditunjuk Presiden Joko Widodo menduduki kursi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Direktur Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) ini pun menilai Puan berkinerja baik selama menjabat menteri.
"Ini terbukti dengan dipertahankannya Puan sampai masa jabatan Jokowi-Jusuf Kalla berakhir pada 2019. Padahal waktu itu banyak sekali menteri hebat yang kena reshuffle," katanya.
Setelah masa jabatan Jokowi-JK berakhir, Puan kembali terpilih sebagai caleg dengan suara terbanyak pada Pemilu 2019. Cucu dari proklamator Bung Karno itu kembali ke Senayan dan kali ini terpilih sebagai Ketua DPR.
Gede pun meyakini Puan bakal sukses mencalonkan diri dan terpilih sebagai Presiden RI pada 2024 mendatang.
Dia menilai salah satu tantangan Puan saat ini adalah meningkatkan elektabilitas yang masih rendah dibandingkan sejumlah calon lain.
Gede mengatakan elektabilitas Mbak Puan yang masih rendah itu diakibatkan karena kurang genit melakukan pencitraan.
"Mungkin memang sudah karakteristik Puan yang enggan berpura-pura saat dekat dengan rakyat. Namun, dalam negara demokrasi yang pemimpinnya dipilih langsung oleh masyarakat, pencitraan itu juga penting. Ini yang masih harus ditingkatkan lagi oleh Puan dan timnya," kata Gede. (*/adk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan