Tiffany Reyes baru saja duduk kembali setelah kembali dari toilet.

Ia hendak memasang sabuk pengamannya ketika pesawat Hawaiian Airlines Flight 35 mulai terbang jatuh ke bawah.

BACA JUGA: Orang Indonesia Pencinta Timnas Argentina Rayakan Kemenangan di Buenos Aires

Dalam sekejap, Tiffany sudah terbaring di lantai lorong pesawat dengan pemandangan tembok pesawat yang runtuh dan papan toilet yang hancur bergantung di atas.

"Saya bertanya kepada orang sekitar saya, 'Ini karena saya?'" katanya.

BACA JUGA: Selandia Baru Larang Satu Generasi Membeli Rokok Seumur Hidup

"Mereka bilang saya kelihatannya terpental, tertabrak tembok, lalu jatuh ke lantai."

Tiffany yang berusia 40 tahun merupakan salah satu dari 20 orang dalam pesawat, termasuk penumpang dan awak kabin, yang dilarikan ke rumah sakit setelah pesawat yang terbang dari Phoenix ke Honolulu hari Minggu (18/12)  lalu tersebut mengalami turbulensi.

BACA JUGA: 31 Orang Tewas dan 20 Buta Usai Tenggak Miras Oplosan di India

Kepala Layanan Kesehatan Darurat Honolulu Jim Ireland mengatakan 36 orang harus dirawat karena mengalami benjol, memar, luka dan mual, sementara 11 lainnya dalam kondisi serius.

Tiffany mengira pesawat yang ditumpanginya tersebut tertabrak sesuatu hingga jatuh. Sekilas ia pikir akan meninggal dunia.

"Itu adalah pengalaman paling mengerikan yang pernah saya alami selama 40 tahun hidup," katanya.

Ia mengatakan sempat melihat penumpang lain yang turun dari pesawat dengan luka di kepalanya dan darah di wajah dan pakaiannya.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) setempat mengatakan pihaknya sedang memeriksa peristiwa ini.

Pesawat tersebut membawa 300 penumpang, dengan kebanyakan di antaranya pergi ke Hawaii untuk berlibur.

Kepala operasi Hawaiian Airlines Jon Snook mengatakan turbulensi tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah penerbangan pesawat tersebut.

Menurutnya tiga awak pesawat juga luka-luka sementara bagian dalam pesawat rusak.

Mereka yang luka-luka tidak mengenakan sabuk pengaman meski tanda mengenakannya dalam posisi menyala.

Jon mengatakan pesawat Airbus A330-200 tersebut mulai turun setelah mengalami turbulensi. Awak kabin menyatakan pesawat dalam keadaan darurat karena banyaknya yang terluka sehingga pesawat tersebut diizinkan mendarat lebih cepat.

Menurut Layanan Cuaca Nasional, cuaca di Hawaii Senin kemarin (19/12) sedang berangin juga mengantisipasi banjir.

AP

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Tiga Simpanse Ditembak Mati di Kebun Binatang Swedia

Berita Terkait