jpnn.com - MEDAN - Ledakan bom yang meluluhlantakkan depan Gereja Oikumene HKBP, Samarinda, Kalimantan Timur, berimbas pada pengamanan di Sumatera Utara.
Atas peristiwa ledakan bom yang menewaskan balita bernama Intan Marbun itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel langsung memerintahkan seluruh anggotanya untuk lebih waspada.
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Bandung Belum Darurat Banjir
“Berkaitan dengan peristiwa pelemparan bom kepada jemaat gereja di Kaltim, Kapolda Sumut langsung memerintahkan seluruh jajaran untuk mewaspadai, mengantisipasi, dan preventif,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting, seperti diberitakan pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.
Lebih lanjut, Rina mengatakan, perintah dari Rycko berupa pengecekan keberadaan petugas pengamanan secara preventif stasioner.
BACA JUGA: Harga Emas Merosot, Pembeli Melonjak
“Dan juga petugas harus mobile di tempat-tempat ibadah Minggu,” jelas mantan Kapolres Binjai ini.
Ia mengatakan, pengamanan juga harus dilakukan secara mobile, tak hanya di tempat ibadah nonMuslim.
BACA JUGA: Krisis, Dokter Kontrak Hanya Bergaji Rp 2,5 Juta
Melainkan, petugas pengamanan juga mobilisasi ke tempat ibadah Muslim. Tujuannya, untuk mencegah tindakan yang provokatif.
“Terakhir, tingkatkan patroli di kawasan pemukiman dan tempat-tempat umum,” pungkas Rina. (ted/saz/sp/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yaelah... Ngamar dengan ABG Mendadak Ada Satpol PP, Mau Kabur Motor Mogok
Redaktur : Tim Redaksi