Pengamat: Ada Pembantu Presiden yang Bikin Rakyat Kecewa Berat

Rabu, 13 April 2022 – 20:12 WIB
Pengamat Sosial Politik Cinta Negara Indonesia (CNI) Heru Cipto Nugroho menilai demo mahasiswa diakibatkan rakyat kecewa berat pada pembantu presiden. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Sosial Politik Cinta Negara Indonesia (CNI) Heru Cipto Nugroho meminta pemerintahan Jokowi melaksanakan tuntutan aksi demo mahasiswa seluruh Indonesia 11 April 2022.

Pasalnya, menurut dia, rakyat terlanjur kecewa karena di tengah ketidakpastian ekonomi, justru ada pembantu presiden menyuarakan penundaan pemilu.

BACA JUGA: Ketum Partai Rakyat Kecam Pengeroyok Ade Armando: Beratribut Agama, tetapi Berperilaku Setan

"Ada pembantu presiden bukannya bicara solusi perbaikan ekonomi rakyat dan stabilkan harga sembako, malah ngomong penundaan Pemilu. Ini yang bikin rakyat kecewa berat", ungkap Heru CN, di Jakarta, Rabu (13/4).

Menurutnya, pemerintah harus mendengarkan tuntutan mahasiswa, jika tidak ingin masalah ini berlarut-larut.

BACA JUGA: Demo 11 April 2022, Polisi Tahan 12 Provokator

"Suara mahasiswa itu identik suara rakyat dan tuntutannya juga logik tidak neko neko, tinggal pemerintah terima tidak. Kuncinya ada di Presiden Jokowi",  kata Heru.

Menurutnya, tuntutan penolakan penundaan Pemilu 2024 dan jabatan presiden 3 periode itu sangat taat konstitusi. Kemudian, menurunkan atau Menstabilkan harga sembako termasuk minyak goreng dan tolak rencana kenaikan BBM dan LPG secara  bertahap juga wajar.

BACA JUGA: Pembantu Presiden Temui Buya Syafii Secara Khusus

"Tahun ini rakyat menjerit akibat naiknya harga sembako yang tidak terkendali, apalagi minyak goreng. Ini belum Pertalite dan LPG 3 kg jika naik ," tegas Heru CN

Heru CN juga mendukung  tuntutan  mahasiswa agar Presiden Jokowi mencopot para pembantunya yamg selama ini sering bicara tentang penundaan pemilu atau perpanjangn jabatan presiden.

"Agar tensi aksi demo mahasiswa menurun paling tidak Presiden Jokowi berani mencopot para pembantunya yang terkesan oleh publik punya visi misi pribadi. Misalnya. Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BPKM Bahlil, Mendag Lutfi," beber Heru.

Dia menegaskan presiden memang punya hak prerogratif terkait ada tidaknya penggantian para pembantunya, tetapi rakyat dan mahasiswa juga tidak bodoh.

Heru menambahkan mahasiswa punya penilaian yang cerdas, netral dan tidak tersandera muatan politis.

"Ingat pecintraan serta politik lempar batu sembunyi tangan jelas sekarang terbaca. Jangan lagi bohongi rakyat apalagi mahasiswa"tegas Heru. (mcr10/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler