jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyatakan, Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) menyimpan kekhawatiran yang berlebihan terhadap Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi yang terlibat dalam penyelenggaraan debat antar-calon presiden pada 30 Maret mendatang.
Bahkan, direktur eksekutif Indonesia Political Review itu menilai alasan BPN Prabowo - Sandi menolak Metro TV karena stasiun televisi milik Media Group tersebut berpihak ke kubu tertentu merupakan hal aneh.
BACA JUGA: Pasang Target Realistis, Jokowi Sebut Angka 70 Persen
“Alasan yang mengada-ngada. Jika kubu 02 (Prabowo - Sandi, red) bermusuhan dengan Metro TV, silakan saja. Namun, terkait kubu capres-cawapres 02 melarang Metro TV merupakan tindakan yang aneh," kata Ujang saat dihubungi, Sabtu (23/3).
Baca juga:
BACA JUGA: Maruf Amin Bakal Hadiri Acara FBR, Harlah NU dan Haul Ibunya
Kubu Prabowo Berharap KPU Cepat Tentukan Sikap terkait Metro TV
KPU Terima Surat Protes Keras Kubu Prabowo soal Metro TV
BACA JUGA: Awas! Isu Politik Identitas Panaskan Pemilu dan Pilpres 2019
Ujang tak menampik anggapan soal pemberitaan Metro TV tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang acap kali menunjukkan keberpihakan ke kubu Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin. Hanya saja, kata Ujang, Metro TV tidak akan terlalu gegabah menunjukkan keberpihakan saat menjadi salah satu penyelenggara debat capres.
"Dalam forum debat yang disiarkan secara nasional, tidak mungkin mungkin Metro TV menyudutkan terus Prabowo - Sandiaga," pungkas dia.
Sebelumnya Dahnil Anzar Simanjuntak selaku koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi menyampaikan keberatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait status Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi penyelenggara debat capres. Mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu beralasan, Metro TV tidak seimbang menyajikan berita politik katena.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Prabowo Berharap KPU Cepat Tentukan Sikap terkait Metro TV
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan