jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik M Sukron menilai sindiran yang dilontarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) kontekstual dan relevan.
Menurut Sukron, KAMI yang mengaku gerakan moral justru terkesan ngebet melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri Menyentil KAMI, Begini Kalimatnya
"Kalau KAMI itu murni gerakan moral, seharusnya ketika deklarasi kemarin jangan ada poster yang menyuarakan pemakzulan presiden, apalagi ada tokoh seperti Gatot Nurmantyo yang pada 2019 kemarin gagal jadi capres. Jadi sindiran yang disampaikan Bu Mega itu sangat mengena," kata Sukron melalui keterangan kepada media, Kamis (27/8).
Dalam pandangan Sukron, KAMI mengingatkan publik akan langkah Surya Paloh mendirikan ormas Nasional Demokrat (NasDem) pada awal 2010. Saat itu Surya Paloh juga menggandeng banyak tokoh termasuk Anies Baswedan.
Namun, belakangan NasDem menjadi partai politik. "Jadi perlu kita mencatat soal kemurnian gerakan ini (KAMI, red)," kata dia.
BACA JUGA: Muncul KAMI Tandingan Versi Mahasiswa, Dukung Seluruh Kebijakan Pemerintah
Sebelumnya Megawati menyindir KAMI yang mengaku sebagai gerakan moral. Menurutnya, di KAMI banyak tokoh yang ingin jadi presiden.
"Saya suka ketawa. Kan banyak orang ini kan, kemarin-kemarin ada pemberitaan, ada orang yang bentuk KAMI. Wah, KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepengin jadi presiden," ujar Mega saat menyampaikan kata sambutan pada sekolah partai untuk calon kepala daerah dari PDIP, Rabu (26/8).
BACA JUGA: Anak Buah AHY Sebut Diksi KAMI jadi Perusak Persatuan
"Ya, daripada bikin seperti itu, kenapa, ya, dari dulu enggak cari partai?" ucapnya.(tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga