Bursa Calon Ketua Umum Golkar

Pengamat Beber Kelemahan Menonjol Airlangga Hartarto

Jumat, 19 Juli 2019 – 22:00 WIB
Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai Airlangga Hartarto punya kelemahan menonjol jika hendak bersaing di bursa calon ketua umum Golkar. Menurutnya, kinerja Airlangga sebagai ketua umum Golkar jelek karena perolehan suara partai jeblok di Pemilu 2019.

Ari mengatakan, suara Golkar pada Pemilu 2019 turun dibandingkan lima tahun lalu. Jumlah kursi DPR Golkar hasil Pemilu 2019 pun berkurang ketimbang dari Pemilu 2014.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Beri Sinyal Tak Rela Kursi Ketua MPR Diduduki Gerindra

“Banyak persoalan yang menjadi catatan di kepemimpinan Airlangga. Meskipun Golkar posisinya nomor dua (dari jumlah kepemilikan kursi, red), tetapi ini bagian kelemahan Pak Airlangga,” ujar Ari di kantornya, Jakarta, Jumat (19/7).

BACA JUGA: Jokowi Kalah di Basis Golkar, Airlangga Berpotensi Tak Kantongi Restu Jadi Ketum Lagi

BACA JUGA: Kang Ace Yakini Kursi Ketua MPR Lebih Ideal Jadi Milik Golkar ketimbang Gerindra

Menurut Ari, kelemahan Airlangga menjadi peluang bagi Bambang Soesatyo yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Golkar. Dia menduga Bamsoet akan memanfaatkan peluang dari kelemahan Airlangga. “Namanya penantang pasti memiliki peluang dari kontestasi,” jelas Ari.

Di samping itu, kata Ari, upaya Airlangga mempertahankan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember mendatang juga bagian dari strategi. Jika Munas Golkar dipercepat sebelum Oktober, kata Ari, maka posisi Bamsoet masih sebagai ketua DPR 2014-2019.

BACA JUGA: Jokowi Kalah di Basis Golkar, Airlangga Berpotensi Tak Kantongi Restu Jadi Ketum Lagi

“Dalam konteks ini sebenarnya posisi Bamsoet sebagai ketua DPR peluang politiknya lebih besar," jelas dia.

Soal restu Presiden Jokowi bagi kandidat ketua umum Golkar, Ari menganggapnya sebagai hal wajar. Menurutnya, bagaimanapun Golkar adalah pengusung Jokowi di Pilpres 2019 dan menjadi bagian dari pemerintah.

BACA JUGA: Empat Mata dengan Jokowi di Istana, Bamsoet di Atas Angin Dibanding Airlangga

“Sudah rahasia umum restu presiden itu menjadi endorsement untuk political candidate, sehingga perlu merasa perlu melakukan lobi-lobi ke presiden,” kata dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bertemu Jokowi, Bamsoet di Atas Angin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler