jpnn.com - JAKARTA - Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengatakan, ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat sebetulnya peristiwa yang sudah tertunda sejak lama.
"Aksi teror tadi tertunda-tunda terus karena ada Pilkada serentak 2015, Natal dan tahun baru 2016 yang dijaga ketat oleh Polri, sehingga mereka mencari momen lain dan itu terjadi hari ini di Sarinah," kata Wawan, di Jakarta, Kamis (14/1).
BACA JUGA: Selain Ruang Kerja Damayanti, KPK juga Segel Milik Politikus Golkar
Wawan menambahkan, tidak biasanya bangunan sekelas pos polisi yang menjadi sasaran. "Sasaran utamanya adalah Densus 88. Pos polisi lalu-lintas ditarget hanya sebagai alternatif," ujar Wawan.
Menurut Wawan, motif serangan itu sangat jelas. "Itu mereka saya duga ISIS melakukan hanya sebagai pemberitahuan bahwa mereka ada di Indonesia. Terjadi hari ini, hanya soal waktu dan kesempatan," tegas Wawan.
BACA JUGA: Gadis Itu Menangis Histeris, Temannya Jadi Korban Bom Saat Ditilang
Wawan menilai, serangan itu merupakan jawaban atas tantangan mantan Panglima TNI Moeldoko yang sempat berkoar bakal memerangi ISIS. "Secara terbuka mereka juga sudah kirimkan pesan-pesan di media sosial, jadi ini bukan dadakan, mereka sudah rencanakan sejak lama," tegas Wawan. (fas/jpnn)
BACA JUGA: APV Mencurigakan..Pintu Mobil Dibuka Pelan-pelan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolri: Dua Teroris Kami Tembak Mati
Redaktur : Tim Redaksi