jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai sikap diam Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap cuitan Wasekjen Demokrat Andi Arief soal tujuh kontainer suara tercoblos adalah strategi politik baru Demokrat.
“Hanya saja strategi itu dengan hoaks. Karena, serangan politik kebohongan justru kontraproduktif dan paradoks dengan gaya politik politik SBY yang santun sehingga bisa merugikan Demokrat,” Adi Prayitno, kemarin.
BACA JUGA: Fadli Yakin Tim Prabowo Bersih dari Pembuat Hoax Surat Suara
Strategi itu, kata Adi, karena kesantunan politik SBY selama ini tak cukup untuk mempertahankan eksistensi dan elektabilitas Demokrat.
“Kecenderungan arah mata angin politik 2019 tak memihak Demokrat. Karenanya, perlu strategi lain yang lebih nendang ke publik,” ujarnya.
BACA JUGA: Pak SBY Dikenal Santun, Kok Andi Arief Malah Begitu?
Selama ini, menurut Adi, Demokrat cenderung bermain aman, namun kini menggunakan strategi ganda. “Di satu sisi tetap berteguh pada narasi ketokohan SBY yang santun dan cool. Tapi, di sisi lain menyerang sebagai bagian peneguhan eksistensi Demokrat,” tambahnya.
Karena itu, Adi menganggap wajar jika SBY diam dalam kasus cuitan Andi Arief tersebut. “Dengan kasus Andi Arief itu, maka Demokrat banyak dibicarakan publik, dan dengan begitu publik diharapkan bisa dikonsolidasi untuk memilih Demokrat di pemilu 2019,” ungkapnya.
BACA JUGA: Survei: Masih Ada yang Percaya Orang Tua Jokowi Kristen
Yang pasti kata Adi, setiap partai selalu ada orang seperti Andi Arief, striker tunggal yang siap bertarung di barisan depan. ”Fungsinya banyak. Salah satunya untuk menyerang lawan politik secara sporadis. Secara politik boleh saja, namun paradoks jika amunisi diskursus yang dibangun dengan hoaks,” pungkasnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebaiknya Pak SBY Menindak Andi Arief ketimbang PD Merugi
Redaktur : Tim Redaksi