jpnn.com - JAKARTA-Partai Golkar diyakini sedang berusaha mengikis pengaruh PDI Perjuangan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terlihat dari manuver partai beringin yang jauh-jauh hari sudah menyatakan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
“Partai Golkar memang pandai dan lihai melihat situasi. Saya kira apa yang dilakukan Golkar bagian dari strategi untuk menyingkirkan dominasi PDIP,” ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago kepada wartawan, Rabu (13/7).
BACA JUGA: Dua Kursi Menteri PKB Digoyang PDIP dan Golkar
Menurut Pangi, Golkar memperhatikan bahwa PDIP terkadang mengambil sikap oposisi pada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Melalui celah itu Golkar masuk sebagai pahlawan yang mendukung Jokowi seribu persen.
Kehadiran Golkar sendiri otomatis ikut menambah renggang hubungan Jokowi dengan PDIP. Pasalnya, kini Jokowi punya posisi tawar yang lebih kuat saat berhadapan dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
BACA JUGA: Mau Makan Di McDonalds Dapat Reward 20 Persen? Yuk Kapan Lagi
“Jokowi bisa bilang saya tidak butuh PDIP lagi karena sudah ada Golkar, ya kalau PDIP ingin bargaining sesuatu,” beber dia.
Lebih lanjut Pangi mengatakan, elektabilitas dan popularitas Jokowi belum ada yang menandingi. Sehingga potensi untuk menang dua periode cukup besar. "Makanya Golkar ingin menganggu bulan madu antara PDIP dan Jokowi,” pungkasnya.
BACA JUGA: 197 Anak Divaksin Ulang
Seperti diketahui, Partai Golkar melalui Sekjen Idrus Marham ngotot untuk mencalonkan Jokowi. Bahkan, pencalonan akan diresmikan di forum Rapimnas 27-28 Juli di Jakarta.
"Termasuk diantaranya Rapimnas mengambil keputusan kepada ketua umum untuk dapat berkomunikasi politik dengan Presiden Jokowi, dalam rangka menghadapi pemilu 2019," kata Idrus kepada wartawan di DPP Golkar Slipi, Jakarta Barat, Selasa (12/7).
Idrus menjelaskan, dalam Rapimnas nanti Setya Novanto akan melaporkan hasil komunkasi politik dengan Jokowi. Selanjutnya akan disambut dengan pandangan dari ketua dewan pembina, dan lembaga sayap partai juga DPD tingkat I dan II. "Termasuk lembaga survei, pengamat dan internal Golkar tentang peta kekuatan politik dan peta capres yang akan datang. Di Rapimnas akan ambil keputusan untuk mendukung Jokowi di 2019," kata Idrus.
Untuk itu Idrus juga mengundang Jokowi untuk menutup acara yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta tersebut. "Kami harapkan Pak Jokowi hadir di Istora Senayan pada penutupan. Lain-lain kita matangkan materi rapat pada tanggal 19 Juli," katanya. (aen/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Ajudan JK Dianggap Cocok Jadi Pengganti Budi Gunawan
Redaktur : Tim Redaksi