jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hanta Yudha mengatakan efektifitas kepemimpinan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono semakin berat. Di sisi lain, optimalisasi kinerja pemerintah sangat dibutuhkan guna meredam gejolak ekonomi global.
"Efektifitas kepemimpinan SBY-Boediono semakin berat disaat perekonomian bangsa ini mengalami tantangan global menjelang Pemilu 2014. Dalam waktu bersamaan, anggota kabinet yang berasal dari partai politik mencurahkan perhatiannya untuk partainya masing-masing agar menang dalam Pemilu 2014," kata Hanta Yudha, dalam Dialog Pilar Negara "Refleksi Akhir Tahun Bidang Polhukam", di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (16/12).
BACA JUGA: Otoritas Saudi Urus TKI Overstayer yang Sempat Diusir
Dikatakannya, mustahil ketua umum partai politik menjelang Pemilu 2014 tidak memikirkan kemenangan partainya masing-masing. Belum lagi soal tekanan dari para menteri yang ikut menyalonkan diri sebagai presiden.
"Ini konsekuensi dari keputusan SBY yang dulunya menggunakan kader partai politik untuk duduk di kabinet," tegasnya.
BACA JUGA: Anak Buah Hotma Terbukti Sogok Pegawai MA
Belum lagi gangguan dari partai-partai koalisi yang dulunya berkomitmen untuk mengamankan jalannya pemerintahan. Menurut Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute itu, dalam perjalanannya, partai-partai koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono, kan lebih sering merongrong pemerintah," ungkapnya.
Ditegaskannya, ibarat sebuah penerbangan, pemerintahan SBY-Boediono akan mengalami turbolensi dan mendarat dengan sangat kerasnya. "Satu-satunya yang bisa menolong pemerintahan SBY-Boediono adalah rakyat," imbuh Hanta Yudha. (fas/jpnn)
BACA JUGA: PDIP: Mega tak Cemburui Elektabilitas Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Telusuri Aktor Intelektual Kasus Suap MA
Redaktur : Tim Redaksi