jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Jokpro) M. Qodari menilai foto bertiga Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Maruf Amin di Tangga Istana Negara saat Upacara Prasetya Perwira TNI dan Polri, banyak makna.
Menurutnya, foto tersebut bermakna Prabowo adalah penerus Maruf Amin.
BACA JUGA: Video Mali Menghina Jokowi dan Polisi dengan Sebutan Binatang Viral, Petugas Gerak Cepat
Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga mengatakan, penilaian Qodari itu tentu berdasar persepsinya.
"Qodari sudah membingkai Jokowi dan Prabowo pasangan yang pas untuk Pilpres 2024, maka gejala apapun yang mendekati framenya itu akan dijadikan pembenaran," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Kamis (15/7).
BACA JUGA: Peduli Masyarakat Terdampak PPKM, Didi Riyadi Bersurat Kepada Presiden Jokowi
Menurut Jamiluddin, foto bertiga tersebut hanya kebetulan menguatkan frame Qodari.
"Jadi, gejala apa pun yang sejalan dengan framenya, akan digunakan Qodari untuk menjustifikasi penilaiannya," ujar Jamiluddin.
BACA JUGA: Didi Riyadi Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Begini Isinya
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menegaskan, pola pikir seperti itu oleh peneliti Bikuwata disebut logika diemper-emper.
Pasalnya, kata dia, dengan logika seperti Qodari seseorang sudah mempunyai penilaian.
"Untuk membenarkan penilaiannya, dicarilah gejala yang mendukung saja, sementara gejala yang tidak mendukung diabaikan atau disimpan," ucap Jamiluddin.
Dia menambahkan, berdasar gejala yang dicocok-cocokkan inilah seseorang lalu menyimpulkan kebenaran penilaiannya.
Dia berharap, Oadari tidak menggunakan logika diemper-emper untuk membenarkan keinginannya mengajukan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024.
Menurutnya, berpikir seperti itu sangat bias dan berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia.
"Sudahlah iklaskan Jokowi cukup dua periode, sebagaimana sudah sering dikemukakan Jokowi sendiri," pungkas Jamiluddin. (cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama