jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati pendidikan Doni Koesoema A mengkritik gaya komunikasi Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Menurut dia, Nadiem tidak terbuka menerima masukan dari berbagai pihak.
“Salah satunya dengan pemerintah daerah. Akibatnya banyak kebijakan yang tidak sinkron antara peraturan yang dikeluarkan pusat dengan implementasinya di daerah,” kata Doni dalam Webinar yang dihelat Pustakapedia.
BACA JUGA: Mas Nadiem Kembali Mengingatkan Dana BOS untuk Gaji Honorer dan Kuota Internet
Menurut Doni, seorang mendikbud seharusnya mendengarkan banyak pihak. Hal itu karena program-program Kemendikbud tidak cukup hanya ditangani tim di dalam kementerian.
Keengganan Nadiem membuka komunikasi dengan pihak lain membuat program Kemendikbud tidak dapat berjalan maksimal.
“Karena saat ini saja terbukti, implementasi dari kebijakan yang dikeluarkan Nadiem seperti pembejalaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi ini belum diimplementasikan dengan baik. PJJ dan lain lain masih amburadul,” ujarnya.
BACA JUGA: Bergantian, Franka Saat Pagi, Siang dan Sore, Nadiem Makarim Jelang Tidur
Doni Koesoema A mengatakan bahwa ke depan Nadiem perlu membuka komunikasi dengan berbagai pihak. Apalagi kebijakan pendidikan sangatlah strategis yang tidak akan sanggup ditanggung Kemendikbud sendirian.
“Sebenarnya itu bisa didialogkan, perlu keterbukaan. Pendidikan urusan bangsa, enggak bisa sendiri-sendiri. Jadi tetap perlu kerja sama dengan orang-orang yang relevan, lembaga-lembaga yang relevan, akademisi, dan lain-lain,” pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi juga Kesal kepada Prabowo, Jenderal Idham Azis, Nadiem
Redaktur & Reporter : Adil