Pengamat: Komunikasi Politik Baik, Partai Islam Bisa Eksis

Sabtu, 29 Maret 2014 – 16:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan, partai berbasis Islam dapat terhindar dari nasib suram jika mampu melakukan komunikasi politik pada pemilihan umum 2014 ini.

Jika tidak, kata Ray, partai Islam bisa saja terlempar dari pemerintahan nanti. "Bisa saja mereka masuk dengan berkoalisi atau terlempar dari pemerintahan, apa lagi beberapa di antara mereka tidak akur karena paham yang berbeda,” ungkapnya, Sabtu (29/3).

BACA JUGA: Pengamat Anggap Serangan Anas Untungkan SBY dan Ibas

Menurut Ray, memang partai berbasis Islam sudah cukup lama statis dengan perolehan suara yang minim.

"Evaluasinya bisa dilihat dari hasil-hasil survei, bahwa mereka hanya mendapat angka sekitar lima persen," kata Ray, Sabtu (29/3).

BACA JUGA: JK Disebut Paling Tepat Dampingi Jokowi

Menurutnya, penyumbang suara mereka tampaknya adalah dari pemilih tetap. Sedangkan  pemilih dari luar tidak ada yang masuk. "Jadi tidak ada penambahan,” ujar Ray.

Sedangkan pengamat komunikasi politik dari  Universitas Paramadina Hendri Satrio mengaku tidak heran bila partai berbasis agama sulit berbicara banyak di pemilu. Sebab, kata dia, partai tersebut tidak pernah melakukan terobosan program dan ketokohan yang tidak kuat.

BACA JUGA: Jokowi Diminta Tak Panik Tanggapi Iklan Kutunggu Janjimu

"Selain itu saat diberikan kesempatan berada di pemerintahan, prestasi mereka flat dan biasa saja. Nah, ditambah lagi mereka hanya melakukan komunikasi politik lokal dan eksklusif di basisnya saja," ungkap Hendri.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Emron Pangkapi mengatakan terlalu dini untuk menebak hasil pileg.Namun, dia menegaskan, PPP selalu eksis dan mampu berperan di pemerintahan. Menurutnya,  sejak 1955, tidak pernah ada partai Islam yang tidak tampil di pemerintahan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wasekjen PDIP Sebut Ada Ancaman Pemilu 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler