Pengamat: Konflik Israel Palestina Berpotensi Memunculkan Aksi Terorisme

Sabtu, 04 November 2023 – 22:53 WIB
Ilustrasi - Pengamat Taufik Andrie menilai konflik Palestina Israel berpotensi memunculkan aksi terorisme di dalam negeri. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Konflik Palestina Israel berpotensi memunculkan reaksi beragam dari berbagai kalangan di dalam negeri, termasuk aksi terorisme.

Salah satunya dari kalangan radikal atau garis keras.

BACA JUGA: Kapolri Antisipasi Dampak Perang Israel-Palestina Terhadap Aksi Teror di Indonesia

"Karakter garis keras di Indonesia itu selalu reaktif dalam menyikapi peristiwa global. Spektrum dan gradasi reaksinya bisa bermacam-macam," ujar ujar Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie di Jakarta, Sabtu (4/11).

Menurut pengamat terorisme ini, reaksi yang muncul antara lain dukungan moral dan finansial terhadap Palestina di media sosial, kecaman terhadap Israel, ajakan aksi boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel dan para pendukungnya.

BACA JUGA: Sikapi Konflik Israel-Palestina, PBNU Akan Gelar Pertemuan Tokoh Agama Sedunia

"Bahkan, bisa saja terjadi potensi aksi terorisme di tanah air," ucapnya.

Taufik lebih lanjut mengatakan sepakat dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi arahan kepada jajaran Polri agar waspada terhadap sel-sel tidur terorisme sehubungan dengan pecahnya perang Israel-Palestina.

BACA JUGA: Amerika Berjanji Tak Kerahkan Tentaranya untuk Bantu Israel

"Bagaimanapun, dengan statement Kapolri tersebut, masyarakat dan aparat lebih peduli dan agar tidak across the line. Dalam situasi seperti sekarang ini, make sense jika kewaspadaan ditingkatkan, karena Indonesia itu sensitif terhadap isu Israel Palestina, bukan hanya hari ini, tetapi sudah sejak lama," ucapnya.

Potensi aksi terorisme itu, menurut Taufik, bisa terjadi di mana saja, termasuk kantor-kantor pemerintahan di Jakarta dari negara-negara yang mendukung aksi penyerangan Israel ke Palestina.

Apalagi, Indonesia tengah menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024, potensi itu patut menjadi kewaspadaan semua pihak.

"Meskipun di lapangan jaringan-jaringan terorisme sudah mulai melemah sejak aksi penangkapan oleh Densus 88 pada 2018 hingga sekarang. Namun, potensi itu masih ada," katanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi arahan kepada jajarannya agar waspada terhadap sel-sel tidur terorisme sehubungan dengan pecahnya perang Israel-Palestina pada Apel Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) lalu.

Kapolri menyampaikan sudah 57 orang ditangkap terkait terorisme pada beberapa waktu terakhir.

Untuk itu polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar.

Polisi juga harus mewaspadai munculnya sel-sel tidur yang terafiliasi dengan terorisme.

"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," kata Kapolri. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris dan Prancis Sepakat Barbarisme Hamas Menghambat Palestina Merdeka


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler