Sikapi Konflik Israel-Palestina, PBNU Akan Gelar Pertemuan Tokoh Agama Sedunia

Selasa, 31 Oktober 2023 – 21:36 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bicara soal konflik Israel-Palestina. Ilustrasi Foto: dokumen JPNN.com/Kenny Kurnia

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar forum internasional bertajuk R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA).

Agenda itu akan berfokus pada peran agama dalam mengatasi kekerasan di Timur Tengah dan ancaman terhadap tatanan internasional yang didasarkan pada aturan dan kesepakatan. 

BACA JUGA: Seruan PBNU Sikapi Eskalasi Konflik Israel-Palestina, Ada Pesan Khusus bagi Nahdiyin

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan forum ini merupakan inisiatif yang didukung oleh gerakan R20, sebuah gerakan keagamaan internasional dalam merespons konflik yang terus bereskalasi di wilayah Gaza dan sekitarnya.  

Hal itu disampaikan kiai yang akrab disapa Gus Yahya dalam konferensi pers PBNU: Konflik Palestina-Israel di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10).

BACA JUGA: Kiai Asrorun Niam Ajak Doakan dan Dukung Palestina di Forum Muktamar Fatwa Dunia

“PBNU akan menggelar satu forum konferensi atau muktamar internasional dengan mengundang para pemimpin agama dan para pemegang wewenang keagamaan dari berbagai belahan dunia,” kata Gus Yahya.

Rencananya, forum yang digadang-gadang akan menjadi ajang mediasi antara para pemimpin dan pemegang wewenang agama di berbagai belahan dunia itu akan diselenggarakan di Jakarta pada Senin, 27 November 2023. 

BACA JUGA: Tunjukkan Dukungan, Anggota DPR RI Pakai Syal Palestina saat Rapat Paripurna

Dia menyebutkan PBNU akan mengundang para pemimpin dan pemegang wewenang keagamaan dari seluruh dunia, terutama mereka yang telah berpartisipasi dalam forum R20 sebelumnya dengan jumlah partisipan sekitar 150 orang.

Gus Yahya juga menjelaskan forum ini akan membahas berbagai masalah terkait dengan kekerasan di Timur Tengah, ketidakadilan, penindasan, serta ancaman terhadap tatanan internasional. 

“Secara khusus sebagai topik dari forum ini dan sebagai tema dari konferensi ini ialah The Role of Religion in Addressing Violence in Middle East and Threats to a Rule Based International Order,” lanjutnya.

Gus Yahya menyebutkan tagline dari forum ini adalah Let us unite to abolish the primordial psychical of hatred, tyranny, and violence that plagues humanity yang mengajak untuk bersatu dalam menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, tirani, dan kekerasan yang merundung kemanusiaan.

Tak hanya itu, dia juga mengeklaim pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang rencanaya juga bakal membuka secara resmi forum ini.

“Saya sudah menghadap Pak Presiden untuk menyampaikan rencana menggelar forum ini dan memohon kesediaan Pak Presiden untuk membuka secara resmi. Alhamdulilah beliau bersedia,” terangnya.

Dia juga berharap forum ini tidak hanya akan menghasilkan pernyataan atau wacana semata, tetapi juga kesepakatan konkret dan strategi bersama untuk melibatkan pemimpin agama sebagai agen perubahan dalam mengatasi masalah kemanusiaan yang mendesak.

“Kesepakatan tentang satu langkah dan strategi bersama untuk bergerak bersama di antara agama-agama ini sebagai upaya bersama yang merupakan manifestasi iman kepada Tuhan, manifestasi kesetiaan kepada moralitas dan etika universal yang dibawakan agama-agama untuk berperan nyata di dalam mengatasi masalah kemanusiaan yang luar biasa ini,” pungkas Gus Yahya.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler