Pengamat: Lebih Baik NasDem Membubarkan Diri

Rabu, 07 Oktober 2015 – 16:33 WIB
Surya Paloh. Foto: M Ramli/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai Partai NasDem saat ini berada dalam posisi yang sulit. Pasalnya, sejumlah petingginya terindikasi terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial Provinsi Sumatera Utara dan suap hakim PTUN Medan.

"Ini sudah kusut. Bukan hanya ketua dewan kehormatannya, OC Kaligis yang sudah ditetapkan jadi tersangka, tapi juga Ketua Umum Surya Paloh juga disebut mengatur kasus ini. Bahkan Sekjen Patrice Rio Capella disebut menerima aliran dana,” ujar Arbi ketika dihubungi, Rabu (7/10).

BACA JUGA: Gerindra Ingatkan Pemerintahan Jokowi: Buktikan Kerjamu!

Arbi mengatakan, NasDem saat ini masih memiliki kesempatan untuk kembali merebut kepercayaan masyarakat. Asalkan, kader-kader partai pendukung pemerintah itu berani dengan tegas menghukum para elitenya jika nanti terbukti terlibat rasuah.

Sayangnya, dia sejauh ini tidak melihat adanya keberanian dari kader-kader NasDem. "Sejak nama Surya Paloh  disebut-sebut partai malah terlihat membela. NasDem justru terkesan melindungi koruptor. Jadi karena sudah kusut begini, lebih baik Partai NasDem membubarkan diri saja," pungkasnya.

BACA JUGA: Gerindra Ingatkan Pemerintahan Jokowi: Buktikan Kerjamu!

Lebih lanjut, Arbi mengaku tidak heran jika para petinggi NasDem akhirnya terbukti ikut bermain dalam dua kasus tersebut. Pasalnya, sejak awal sudah tercium partai anyar tersebut ingin menguasai sektor hukum dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi para elitenya.

Hal itu terlihat dari pos-pos di kabinet yang dikuasai kader NasDem seperti menkopolhukam dan jaksa agung. Meskipun belakangan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dicopot presiden dan diganti dengan orang dari luar NasDem.

BACA JUGA: Demokrat Tolak Upaya Amputasi KPK

“Kalau mau diungkapkan saja gerakan untuk menguasai sektor hukum yang bertujuan memanfaatkan hukum dan aparaturnya. Kalau lawan digasak, kawan dilindungi kalau terkait  korupsi. Ini  seperti preman, kalau setor aman, tidak setor tidak aman," pungkasnya. (dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, 10 Korban Pesawat Aviastar Sudah Teridentifikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler