jpnn.com, JAKARTA - Keinginan Megawati Soekarnoputri yang ingin pensiun dari kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa dimaknai sebagai sikap visoner dari sang ketua umum untuk memastikan roda organisasi akan terus berjalan dan berputar menjawab tantangan zaman.
“Keinginan itu harus direspons oleh setiap kader dengan mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan yang telah dilontarkan,” ujar Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangannya, Minggu (23/12).
BACA JUGA: Tsunami Selat Sunda Ingatkan Hasto pada Warning dari Bu Mega
Menurut Pangi, pernyataan ini juga bisa dimaknai sebagai upaya dari Megawati untuk meningkatkan gairah internal partai dengan menghidupkan kompetisi internal yang lebih dinamis. Sebab, berjalannya demokrasi di internal partai politik menjadi salah satu indikator iklim demokratis di dalam negara.
“Bagaimana mungkin kita berharap pada aktor-aktor politik untuk menjalankan demokrasi secara substantif sementara mereka tidak mampu menjalankan demokrasi secara murni dalam organisasi atau partainya sendiri?" tanya dia.
BACA JUGA: PDIP Ajak Semua Pihak Galang Solidaritas bagi Korban Tsunami
Pangi berpendapat pernyataan Ketua Umum PDIP terkait regenerasi kepemimpinan harus dimaknai positif oleh kader partai dengan mempersiapkan diri secara matang dan mengambil pelajaran berharga dari banyak kasus yang menimpa partai politik lain yang terjebak pada prosedural ketimbang substansi sehingga berujung pada melemahnya mesin partai.
Keberadaan Megawati, kata dia sebagai sosok yang telah terbukti menjadi kunci soliditas keterikatan (political engagement) dan simbol pemersatu partai harus dimanfaatkan sehingga regenerasi banteng moncong putih bisa berjalan mulus tanpa konflik yang berarti.
BACA JUGA: Keyakinan Politikus Ayu pada Komitmen PDIP bagi Perempuan
Di sisi lain, kata Pangi, ada juga partai yang terus dilanda konflik internal yang justru akan berdampak buruk pada menurunnya citra partai dimata publik.
Situasi ini, kata dia, tentu akan sangat merugikan partai di tengah ketatnya persaingan politik antar partai untuk merebut dan memenangkan hati rakyat demi mendapat dukukungan publik.
Lebih lanjut, kata Pangi menjamurnya konflik di banyak partai berkaitan dengan regenerasi kepemimpinan menjadi pelajaran berharga bagi partai lain.
Dia menyebut konflik internal partai disebabkan oleh beberapa faktor seperti lemahnya ideologi, pragmatisme elite dan derajat institusionalisasi yang rendah.
Sebelumnya, Megawati saat memberikan sambutan di hadapan para kadernya saat kegiatan penutupan sekolah kader fungsional, menyampaikan karier politiknya sudah cukup lama. Bahkan dirinya menyebut ia adalah satu-satunya Ketua Umum Partai dengan masa jabatan yang cukup lama.
“Memang saya kalau dilihat-lihat perjalanan politik saya sudah cukup lama. Saya jadi ketum partai yang paling senior,” jelas Mega.
Walau sudah siap mundur dari jabatannya sebagai ketua umum parpol, Mega justru heran kini dirinya malah ditambahi kegiatannya sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP oleh Presiden Joko Widodo.
“Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17. Tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Kenapa ya? Kan itu pertanyaannya,” ungkap Mega.
Terpisah, anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan Eva Sundari mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memang tak pernah meminta dirinya untuk terus menjadi ketua umum.
Terpilihnya anak proklamator itu sebagai Ketua Umum PDIP selama beberapa periode, merupakan hasil dari kongres yang diselenggarakan oleh partai berlambang banteng tersebut.
“Ketua umum memang tidak pernah mengajukan diri atau meminta jadi ketum. Tapi Kongres selalu yang secara aklamasi meminta beliau jadi ketua umum. Sehingga ketua umum menerima jabatan itu sebagai tugas dari kongres," kata Eva belum lama ini.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Hasto buat Pernyataan SBY soal Demokrat Diganggu
Redaktur & Reporter : Friederich