jpnn.com - JAKARTA - Meski berkali-kali dinyatakan bahwa nama cawapres pendamping Joko Widodo sudah ditetapkan, namun hingga saat ini PDI Perjuangan belum juga mengumumkan nama itu. Hal ini mengindikasikan masih ada keraguan di internal PDIP mengenai nama-nama yang sudah disebut, seperti Jusuf Kalla dan Abraham Samad.
Pengamat Pasar Modal Muhammad Ma’ruf mengatakan, proses alotnya negosiasi ini membuat pasar sedikit goyang.
BACA JUGA: Datangi PPP, Prabowo Bakal Dicecar terkait Cawapres Hatta
Dikatakn, di saat awal penetapan Jokowi sebagai capres, pasar sempat bereaksi positif. Namun, saat ini pasar kembali wait and see menunggu alotnya penentuan calon pendamping Jokowi.
“Proses yang lama ini harus menghasilkan keputusan yang membuat pelaku pasar bernapas lega. Jika tidak, pasar akan bereaksi sangat negatif,” ujar Ma’ruf saat dihubung wartawan.
BACA JUGA: Survei Terbaru Tempatkan Dahlan, JK dan Mahfud Jadi Penentu
Dikatakan, jika JK diragukan, mestinya PDIP bersama PKB dan NasDem yang sudah membentuk koalisi, segera mencari alternatif nama lain.
“Ya minimal kriterianya sama seperti JK, seorang pengusaha yang sekaligus punya pengalaman di birokrasi atau pemerintahan. Saya melihat kriteria itu ada pada sosok MS Hidayat,” imbuhnya.
BACA JUGA: PAN Tak Merasa Kehilangan Goenawan Mohammad
Ma’ruf menyebut, MS Hidayat sudah teruji berkinerja baik saat menjabat sebagai menteri perindustrian saat ini. “Banyak terobosan yang telah dilakukan Pak Hidayat baik saat menjabat Ketua Umum Kadin maupun menempati posisi menteri perindustrian. Ini yang membuat kapabilitas dan pengalaman Pak Hidayat telah teruji dengan baik,” tambahnya.
Dijelaskan Ma’ruf, pasar itu sangat rasional, dimana dilihat adalah sosok capresnya kemudian baru cawapres yang didukung dengan tim sukses di belakang mereka. “Saya melihat, Pak Hidayat akan semakin memperkuat posisi Jokowi. Ini modal kuat yang akan membuat pasar bereaksi positif,” ujarnya.
Pendapat yang sama disampaikan Ekonom CSIS Pande Raja Silalahi. Menurutnya, pasar akan beraksi positif jika PDIP memilih MS Hidayat sebagai pendamping Jokowi. “Saya pikir, pasar juga akan bereaksi positif jika Pak Hidayat yang terpilih mendampingi Jokowi,” ujarnya.
Alasan lain, masalah perindustrian merupakan bidang penting di era mendatang. Dan ini, memerlukan ahli yang mampu mengendalikan sektor industri. Karenanya, MS Hidayat dianggap cocok sebagai wapres.
“Pak Hidayat adalah seorang pengusaha yang saat ini masuk ke pemerintahan. Tentu beliau telah memahami birokrasi dan cara memimpin negara,” ujarnya.
Mengenai elektabilitas, Pande yakin, hal itu bisa digenjot di sisa waktu yang tersedia, dengan menggerakkan mesin partai yang tergabung dalam koalisi. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Undurkan Pengumuman Hasil Konvensi
Redaktur : Tim Redaksi