jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin angkat bicara mengenai pembagian bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, tidak ada aturan yang dilanggar atau dilangkahi oleh Presiden Jokowi saat pembagian bansos kepada masyarakat.
BACA JUGA: Jokowi Janji Tidak Akan Berkampanye, Cak Imin: Bagus Itu, Ada Kesadaran
Dia menilai penyaluran bansos menjelang pesta demokasi sangat rawan dijadikan senjata bagi kubu yang bersebrangan.
Sebab, hal itu dapat dianggap bagian dari upaya dukungan salah satu pasangan di pilpres Pemilu 2024.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Kampanye atau Tidak di Pilpres 2024? Begini Jawabannya
"Tidak ada aturan yang dilanggar atau dilangkahi oleh Jokowi, tetapi memang lawan politik dan kubu-kubu lain yang berseberangan menganggap bansos itu untuk kepentingan dirinya atau mendukung capres-cawapres," kata Ujang, Rabu (7/4)
Dia juga berpendapat jika yang dilakukan Presiden Jokowi terkait penyaluran bansos itu murni untuk membantu masyarakat, bukan untuk mencari dukungan salah satu paslon tertentu di pilpres.
BACA JUGA: Jokowi Makin Rajin Bagi Bansos, Eva Sundari Pertanyakan Rujukan Data dari Kemensos
Selain itu, Ujang melihat ramainya perbincangan mengenai bansos diduga disebabkan oleh pecahnya kongsi politik.
"Kenapa sekarang ramai, karena Jokowi pecah kongsi dengan PDIP, NasDem, dan PKB," tambah Ujang.
Sebelumnya, tindakan Presiden Jokowi ikut menyalurkan bansos menuai beragam kritik.
Padahal, Jokowi dalam keterangan tertulisnya dengan tegas mengatakan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat penerima manfaat, merupakan salah satu langkah pemerintah dalam memitigasi kenaikan harga pangan yang terjadi di hampir semua negara.
Selain itu, bansos juga diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) untuk memperkuat daya beli masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu. (mcr8/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies: Bansos Bukan untuk Kepentingan yang Memberi, tetapi yang Diberi
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra