jpnn.com, JAKARTA - Ganjar Pranowo diyakini satu-satunya bacapres yang akan meneruskan program pembangunan yang dijalankan Presiden Joko Widodo. Hal itu diungkap pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing.
Dia mengatakan alasannya cukup logis karena Ganjar Pranowo dan Jokowi sama-sama kader PDI Perjuangan.
BACA JUGA: Eittsss, Kaesang Pakai Kaus Bergambar Ganjar Pranowo, Jangan Kabari Pendukung Prabowo
Menurutnya, ideologi dan program pembangunan Ganjar sudah pasti tidak akan berbeda dari Jokowi.
"Mana mungkin Ganjar apabila jadi nanti, membiarkan pembangunan yang dilakukan Jokowi mangkrak. Bila mangkrak berpengaruh ke elektabilitas partai," kata .
BACA JUGA: Parpol Pendukung Punya Waktu 7 Bulan untuk Meningkatkan Elektabilitas Ganjar Pranowo
Oleh karena itu, menurut Emrus, tidak mengherankan bila sukarelawan Jokowi di pemilihan presiden lalu, kini ikut mendukung Ganjar untuk kontestasi Pilpres 2024.
Dia menilai justru aneh apabila sukarelawan Jokowi mendukung capres yang bukan kader PDI Perjuangan.
BACA JUGA: Ganjar Sebut UMKM Jawa Tengah Terus Lebarkan Sayap ke Kancah Internasional
"Para sukarelawan Jokowi cenderung sepenuhnya mendukung Ganjar," ujar Emrus.
Ganjar Pranowo sebelumnya menegaskan program Jokowi dalam 10 tahun memimpin Indonesia harus dilanjutkan.
Nilai tambahnya harus ditingkatkan untuk kepentingan rakyat. Menurut dia, Jokowi sudah memberikan banyak kepada Indonesia selama 10 tahun.
Mulai dari pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, pembangunan di bidang ekonomi, dan pengelolalaan sumber daya alam.
Ganjar menyebut Indonesia sangat kaya sumber daya alam. Semua harus dikelola oleh anak bangsa Indonesia agar nilai tambahnya pun dirasakan oleh rakyat.
"Maka, banyak sumber daya alam kita yang sudah saatnya dikelola oleh anak bangsa sendiri. Kalau Freeport diambil alih. Kalau nikel kita tidak kita jual ke negara asing, dan kita bisa olah sendiri, maka nilai tambahnya ada di kita. Itu pekerjaan rumah yang hari ini mesti kita selesaikan," tegas Ganjar. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Natalia