Pengamat Politik Sebut Dorongan KLB Demokrat Sulit Terwujud

Selasa, 18 Juni 2019 – 03:45 WIB
Ray Rangkuti. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai isu penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) oleh sejumlah politikus Demokrat sulit terjadi. Sebab, pengusulan KLB itu tidak dilatari pergerakan yang baik dalam wacananya.

"Saya menduga, KLB ini akan layu dengan sendirinya. Bukan karena isi dan isunya tidak substantif, tapi karena tidak diciptakannya momentum untuk membangkitkan perlawanan itu," kata Ray kepada JPNN.com, Senin (17/6)

BACA JUGA: Andi Arief Tuding Max Sopacua Sediakan Kursi Ketum Demokrat ke Sandiaga, Tridianto: Itu Analisis Ngawur

Ray menilai ada persoalan terkait dengan tingkat kepercayaan kader terhadap Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di luar itu, cara SBY dalam hal mengelola partai yang memiliki kesan lebih mengutamakan orang dekat manjadi porsi lebih utama dalam partai.

BACA JUGA: Pendaftaran SBMPTN 2019, Ini Prodi yang Paling Banyak Diminati

BACA JUGA: Dituding Sediakan Kursi Ketum Demokrat ke Sandiaga, Max Sopacua Sebut Andi Arief Suka Mengkhayal

"Ada kemungkinan berbagai mekanisme pengambilan keputusan terkait dengan langkah-langkah aktif PD bukan merupakan hasil kesepakatan dalam forum pimpinan PD," kata dia.

Ray melanjutkan, argumen para pendukung KLB ini dapat dilihat dengan wajar. Dan bahkan pada tingkat tertentu subtansial.

BACA JUGA: Prestasi Demokrat Merosot, Max Sopacua Dorong Perombakan Internal Partai

Hanya saja, karena KLB adalah keputusan politik, kata Ray, tentu saja hitungan politiknya juga harus dilihat. Ide-ide substantif politik belum tentu dapat menggerakkan perlawanan politik.

"Momentum politik itu salah satu faktor penting bagi gerakan politik. Nah, di momentum inilah para penggerak KLB ini terhantuk. Mereka seperti belum membuat momentum tapi langsung meminta sesuatu yang sangat berat," jelas dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Senior PD Desak Segera Gelar KLB Partai Demokrat


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler