Pengamat: Prabowo Itu Rival Jokowi, Makanya Ramai

Selasa, 03 April 2018 – 16:48 WIB
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, kritik merupakan hal yang biasa dilancarkan seseorang maupun kelompok tertentu terhadap penguasa dalam negara yang menganut paham demokrasi.

Karena itu, Ujang menilai tidak ada yang salah dari langkah Prabowo Subianto melancarkan kritikan pada Joko Widodo.

BACA JUGA: Golkar Seriusi Duet Jokowi - Airlangga, Mungkinkah Terwujud?

“Cuma persoalannya, Prabowo itu rival Jokowi di Pilpres 2014 lalu. Makanya menjadi ramai,” ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (3/4).

Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, kondisi menjadi berbeda karena kritikan baru dilancarkan saat Indonesia akan kembali melaksanakan Pilpres 2019.

BACA JUGA: Pilpres 2019: Pengamat Beber Kartu Mati Jokowi

Prabowo dan Joko Widodo disebut-sebut bakal kembali maju berhadap-hadapan sebagai lawan politik.

Akibatnya, masyarakat kata Ujang, bisa saja kemudian menilai motif kritikan Prabowo hanya untuk menaikkan elektabilitas.

BACA JUGA: Mertua Gibran Wafat, Presiden Jokowi Batalkan Dua Rapat

"Tapi intinya, oposisi mengkritik itu suatu keniscayaan dan itu dibolehkan dalam negara demokrasi. Cara tersebut sudah biasa digunakan para politikus untuk mengkritik pemerintah," katanya.

Direktur Eksekutif Informasi Political Review (IPR) ini cuma mengingatkan, alangkah baiknya jika kritikan yang disampaikan disertai bukti-bukti dan fakta yang bisa dipercaya. Dengan demikian masyarakat dapat lebih objektif memberikan penilaian.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembelaan Nizar pada Prabowo soal Elite Bermental Maling


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler