jpnn.com, JAKARTA - Tuduhan yang menganggap Musyawarah Nasional Partai Golkar tidak demokratis dinilai tidak berdasar. Mekanisme internal partai yang ketat menjadi jaminan proses demokrasi dalam munas tersebut.
Hal ini disampaikan Pengamat Politik Universitas Malikussaleh Lhoksumawe Teuku Kemal Fasya, Selasa (3/12) menanggapi isu terkait Munas Golkar yang dianggap berjalan tidak demokratis oleh sejumlah pendukung calon.
BACA JUGA: Munas Golkar Jadi Momen Konsolidasi Gagasan Demi Memajukan Bangsa
Kemal mengatakan isu tersebut sangat aneh, mengingat mekanisme yang telah disepakati oleh para pengurus Partai Golkar terkait Munas dan pencalonan ketua umum dilakukan secara terbuka dan secara prosedural cukup demokratis.
"Dalam banyak hal, mekanisme yang mereka lakukan menurut saya cukup baik. Ada kompetisi dan akomodasi berbagai aspirasi, terbukti dengan munculnya sejumlah calon ketua umum yang menantang calon petahana yakni Airlangga. Jadi agak aneh kalau Munas Golkar ini dibilang tidak demokratis," kata Kemal.
BACA JUGA: Penjelasan Aryani Soal Isu Ada Pihak Luar Mengintervensi Munas Partai Golkar
Kemal juga menyampaikan Munas kali ini juga tidak diadakan begitu saja, tetapi telah melewati beberapa kegiatan, pembahasan dan kesepakatan, seperti adanya Rapat Pleno dan Rapimnas sebelum Munas berlangsung.
“Mereka memulai dengan berbagai macam pola konvensi atau pola representasi. Ada prosedur yang disepakati terkait pemilihan. Itu wajar. Oleh karena itu, dilihat dari mekanisme yang sudah dijalankan bisa dikatakan Munas Golkar sudah demokratis," ujarnya.
BACA JUGA: Semestinya Ini Jadi Referensi Bagi Menteri Agama Tidak Memperpanjang Izin FPI
Selain itu Kemal juga mengatakan, untuk saat ini, Airlangga Hartarto adalah pilihan terbaik untuk memimpin Partai Golkar dalam periode lima tahun ke depan.
"Kalau dilihat situasi saat ini, pikiran saya mengatakan, tidak ada yang lebih baik dari Airlangga. Baik dari segi ketenangan maupun dalam hal menjaga Golkar. Akomodasi yang dibangun oleh Airlangga itu juga, bagi saya yang terbaik,” tambahnya.
Senada dengan Kemal, Plt Ketua Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng juga mengatakan gelaran Munas akan berlangsung damai dan demokratis.
"Golkar memang partai besar. Makin tinggi pohon, makin banyak angin. Tapi Munas pada akhirnya akan damai dan demokrati,” ujar Plt Ketua Golkar DKI Jakarta tersebut.
Rizal juga yakin Airlangga Hartarto akan kembali terpilih menjadi ketua umum pada Munas tersebut. Menurutnya, Airlangga sudah banyak mendapatkan dukungan kader.
"Airlangga Hartarto sudah mengantongi dukungan mayoritas. Dia akan terpilih kembali menjadi Ketum Golkar. Insyaallah," ucapnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich