Pengamat Puji Strategi Jokowi Perkuat Sistem Pertahanan di Pulau Terluar Indonesia

Rabu, 21 September 2022 – 11:37 WIB
Presiden Jokowi bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Habib Luthfi bin Ali bin Yahya bakal hadir di Bundaran HI bersama puluhan ribu orang. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen, pertahanan dan kemanan Ngasiman Djoyonegoro memuji strategi Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto dalam mempersiapkan desain system pertahanan dan keamanan di daerah pulau terluar, Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Menurut Ngasiman, langkah Presiden Jokowi mendesain sistem pertahanan dan keamanan ini sangat strategis. Mengingat wilayah seperti Kota Tual, Maluku Barat Daya, Kepulauan Aru hingga Saumlaki adalah wilayah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan Australia.

BACA JUGA: Presiden Jokowi, Bos Google dan Aktor Peraih Oscar Dianugerahi World Citizen Award 2022

“Arahan Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Maluku Barat Daya dan kepulauan terluar di wilayah Maluku dalam kaitannya dengan rencana desain pertahanan adalah hal strategis dan diplomatis. Hal ini ada kaitannya dengan konsep Negara Maritim yang telah menjadi strategi pemerintahan Jokowi periode kedua,” kata Ngasiman, Rabu (21/9).

Menuru dia, wilayah seperti Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual hingga Saumlaki adalah kepulauan terluar.

BACA JUGA: Di Fasilitas TNI, Prabowo Sebut Seluruh Komponen Pertahanan Harus Tunduk pada Jokowi

Dengan demikian, perlu dilindungi dan membutuhkan strategi khusus dalam penanganannya.

“Kita tahu bahwa banyaknya kepulauan di sana tidak bisa disamakan dengan pulau yang besar. Kerawanan yang tinggi membutuhkan strategi yang lebih rumit dan biaya yang tinggi juga,” ujarnya.

BACA JUGA: Bravo! TNI Siap Jaga Obvitnas Pertamina di Seluruh Indonesia

Olehnya itu, instruksi Presiden Jokowi ke Menhan Prabowo untuk mendesain sistem pertahanan dan keamanan sangat penting dan segera dilakukan demi memberikan keamanan kepada masyarakat.

Selain itu, kata dia, untuk melindungi wilayah perairan Indonesia agar tidak dicaplok oleh negara tetangga.

“Perintah presiden langsung penting untuk menggerakkan kementerian pertahanan dalam hal kebijakan serta TNI dan Polri dalam hal operasi,” ucapnya.

Saat ini, kata dia, negara tetangga seperti Timor Leste sedang gencar merayu Indonesia untuk bergabung ASEAN.

“Perintah Jokowi ini sebagai bentuk diplomasi kepada negara tetangga kita itu,” ujar Ngasiman.

Lebih jauh Ngasiman, Australia yang saat ini sedang aktif dalam komunitas AUKUS perlu diwaspadai oleh Indonesia.

Pasalnya, AUKUS yang merupakan bentukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berkeinginan besar menyingkirkan hegemoni China di kawasan Indo-Pasifik.

Untuk itu, instruksi Presiden Jokowi ini sangat tepat dan harus dilakukan dalam waktu cepat.

“Australia yang sedang aktif-aktifnya di AUKUS perlu diimbangi dengan diplomasi pertahanan pula. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan level diplomasi Indonesia di kancah internasional,” ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menhan Prabowo Subianto untuk melakukan desain sistem pertahanan dan keamanan negara di titik terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Presiden Jokowi memastikan wilayah terluar Indonesia membutuhkan sebuah desain pertahanan dan keamanan demi kepentingan negara ke depan.

Menurut Jokowi, Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk kabupaten yang terluar sebelah timur paling timur selatan dan setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya.

“Kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, selanjutnya Kota Tual, Saumlaki kita melihat perlu  sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara, si titik-titik mana kira-kira yang paling tepat,” kata Jokowi.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler