Pengamat Puji Upaya Pemerintah Genjot TKDN Ketenagalistrikan

Senin, 30 Agustus 2021 – 20:17 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada sembilan hambatan pelaku industri pada tahun ini. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya melakukan optimalisasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor ketenagalistrikan untuk substitusi produk impor.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyiapkan berbagai program untuk mewujudkannya, seperti menyediakan 9.000 sertifikat TKDN secara cuma-cuma.

BACA JUGA: Genjot TKDN 50% Lebih, Sokonindo Segera Bangun Pabrik Mesin

Langkah itu pun menuai apresiasi. Salah satunya Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan. Menurut Mamit, kebijakan ini dapat memberikan efek berlipat selain mendorong produsen dalam negeri bersaing dengan produk impor.

"Saya kira, ini merupakan upaya yang bagus ya dari pemerintah," ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (30/8). "Dengan demikian, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian nasional juga karena banyak tenaga kerja yang terserap."

BACA JUGA: Begini Caranya Agar Industri Bisa Mendapatkan Sertifikat TKDN Gratis

Meski demikian, Mamit berharap, kebijakan memberikan sertifikat TKDN gratis tidak membuat pemerintah mengabaikan kualitas yang dihasilkan produsen dalam negeri.

"Begitu juga kuantitas harus diperhitungkan dalam memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan. Produsen dalam negeri harus mampu bersaing dengan produk impor," jelasnya.

BACA JUGA: Lolos TKDN, Samsung Galaxy Z Flip Segera Melantai di Indonesia

Dia juga memberikan beberapa catatan agar produk lokal yang dihasilkan dapat terserap dengan baik sehingga tujuan meningkatkan TKDN tercapai. Pertama, mahalnya harga produk lokal dibandingkan barang impor.

"Dari sisi kualitas, banyak produk kita juga masih dipandang sebelah mata oleh perusahaan besar. Sisi lain, delivery time yang kadang bisa lebih lama dalam menyediakan barang serta kuantitas yang tidak bisa dipenuhi untuk semua permintaan," tuturnya.

Karenanya dia berharap, pemerintah memberikan dorongan lebih besar kepada pelaku industri dalam negeri agar persoalan-persoalan tersebut teratasi. "Pemerintah bisa memberikan insentif agar harga bisa bersaing dengan produk impor," sarannya.

"Dan pastinya memberikan dukungan fasilitas milik lembaga penitian negara untuk terus mengembangkan R&D (research and development)," tutup Mamit.

Sebagaimana diketahui, pemerintah terus berupaya mengoptimalkan TKDN sektor ketenagalistrikan lantaran listrik telah menjadi salah satu sumber energi utama yang dimanfaatkan masyarakat ataupun industri. Listrik memiliki peran sentral di sini.

Langkah ini juga untuk melaksanakan mandat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Di dalamnya, pemakaian produk lokal menjadi syarat dalam pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dan jaringan transmisi 46.000 km.

Hingga kini ada 3.404 produk peralatan kelistrikan yang bersertifikat. Perinciannya, nilai capaian TKDN di bawah 25% sebanyak 413 produk, TKDN 25%-40% sebesar 664 produk, dan di atas 40% sejumlah 2.327 produk.

Di sisi lain, Kemenperin telah memberikan sertifikasi kepada 40 industri kecil dan menengah (IKM) sepanjang 2018-2021. Pun mengikusertakan 230 produk IKM bernilai TKDN di atas 25%, sebanyak 28 produk di antaranya peralatan kelistrikan. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler