jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat (4/7) malam mengadakan pertemuan dengan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Banyak kalangan menafsirkan pertemuan itu sebagai bentuk dukungan penuh SBY pada duet Prabowo-Hatta.
Namun, pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatulah Jakarta, Fachry Ali justru meragukan efektifitas dukungan SBY dan Partai Demokrat pada suara yang akan diperoleh Prabowo-Hatta di pemilu presiden 9 Juli nanti. Fachry beralasan, SBY tak pernah membuat pernyataan sendiri secara resmi tentang dukungannya ke Prabowo-Hatta.
BACA JUGA: Tegaskan Visi Misi Jokowi-JK di Bidang Pertanian Berpihak ke Petani
Bahkan, kata Fachry, SBY tak pernah membuat pernyataan tentang imbauan ke publik agar memilih Prabowo-Hatta. Padahal, Prabowo-Hatta merasa sangat butuh dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat (PD) itu untuk menimbulkan efek SBY.
“Yang diharapkan sebenarnya adalah SBY akan melakukan endorsement terhadap Prabowo, atau malah mungkin diharapkan ada surat resmi atau official letters (surat resmi, red). Tapi ternyata tidak," kata Fachry di Jakarta, Sabtu (5/7).
BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Naik, Semangat Pendukung Melecut
Fachry pun menilai efek SBY tak akan membawa pengaruh signifikan di pilpres nanti. Sebab, Pemilu Legislatif 2014 membuktikan PD tak lagi jawara karena suaranya anjlok. “Bahkan PD ada di peringkat keempat, suaranya di bawah Gerindra,” pungkas Fachry. (ara/jpnn)
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Diprediksi Dominasi Debat Terakhir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Blusukan Bentuk Membangun Rasa Percaya Rakyat dan Pemimpin
Redaktur : Tim Redaksi