jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan sangat riskan bagi Joko Widodo menggandeng Basuki Tjahaja Purnama, begitu mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok tersebut bebas nanti. Baik itu sebagai calon wakil presiden maupun untuk mengisi jabatan-jabatan lain di pemerintahan.
“Selama kontroversi status Ahok belum selesai, saya kira agak riskan Jokowi menggandeng Ahok apa pun jabatannya. Mungkin nanti setelah beberapa lama," ujar Hendri kepada JPNN, Selasa (20/3).
BACA JUGA: Paling Sedikit Gaduh jika Ahok Comeback
Meski demikian, pengajar di Universitas Paramadina ini menyatakan keputusan sepenuhnya ada di tangan mantan Wali Kota Surakarta tersebut. Apakah berani mengambil risiko dengan segala kontroversi Ahok selama di Pilkada DKI Jakarta, atau tidak.
Hendri melihat ada kecenderungan yang selama ini mengemuka dari Jokowi dalam mengambil keputusan. Yaitu, lebih melihat kualitas namun kurang mempertimbangkan latar belakang.
BACA JUGA: Khofifah Sepaket dengan AHY, Gus Ipul Senapas dengan Jokowi
Contohnya saat mengangkat Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM beberapa waktu lalu. Arcandra yang baru 20 hari menjabat menteri akhirnya dicopot dengan hormat karena kedapatan mempunyai paspor Amerika Serikat.
Setelah urusan kewarganegaraan dianggap tuntas, lulusan master dan doktor dari Texas A&M University tersebut akhirnya dilantik kembali. Bukan sebagai Menteri ESDM melainkan wakil menteri.
BACA JUGA: Gerindra Ogah Buru-buru Deklarasi Prabowo sebagai Capres
"Jadi saya melihat ada kecenderungan, Presiden Jokowi melihat kualitas tapi kurang peduli dengan latar belakang. Itu yang terjadi saat pengangkatan Arcandra. Tapi enggak tahu juga (terkait Ahok,red). Posisinya terserah Jokowi," pungkas Hendri.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Harus Cuti Saat Kampanye, Begini Penejelasannya
Redaktur & Reporter : Ken Girsang