Pengamat Sayangkan Jokowi Terlalu Cekatan Ambil Keputusan

Senin, 08 Desember 2014 – 19:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Reform Institute, Yudi Latif membandingkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden. Menurut Yudi, ada perbedaan mencolok antara kedua presiden itu.

“SBY lambat mengambil putusan. Sedang Jokowi terlalu cepat mengambil putusan," kata Yudi dalam diskusi bertema "Menumbuhkan Komitmen Menjaga Kedaulatan NKRI" di DPR, Senayan Jakarta, Senin (8/12).

BACA JUGA: Jokowi Tunggu Janji SBY All Out Dukung Perppu Pilkada

Hanya saja Yudi menilai langkah Jokowi yang terlalu cepat mengambil keputusan sebenarnya juga tidak baik bagi bangsa dan negara. Sebab, akar persoalan belum tentu benar-benar dipahami. "Kita bisa perkirakan apa yang terjadi kalau ambil putusan cepat tanpa mengetahui akar masalah, ini bisa berbahaya buat Indonesia," tegasnya.

Yudi lantas mencontohkan keputusan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, Yudi justru ragu Jokowi sudah punya informasi lengkap tentang BBM.

BACA JUGA: Menteri Susi Menangis

"Apa dia sudah memiliki informasi yang komprehensif tentang situasi BBM? Saya rasa belum, sehingga di saat harga BBM dunia merosot, dia tidak bisa meresponnya," ulasnya.

Meski demikian Yudi mengingatkan Jokowi agar berhati-hati terhadap pembisik. Sebab, bisa jadi pembisik di sekitar Jokowi justru hanya mencari keuntungan sendiri maupun kelompok tanpa peduli pada ideologi.

BACA JUGA: Honorer Papua Barat Ngamuk di Kantor Menteri Yuddy

"Sementara banyak kader PDIP yang sudah berdarah-darah dan sangat ideologis dalam memperjuangkan Jokowi harus terpental dan diganti oleh kerumunan yang tidak terikat dalam sebuah kolektifitas ideologi," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Siapkan Inpres tentang DIPA 2015


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler