jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDI Perjuangan (TKRPP - PDI Perjuangan) Adian Napitupulu yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal kepada partai di Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Citra Institute Efriza menilai di balik pernyataan Adian itu justru ada kekhawatiran Jokowi tidak loyal dalam upaya pemenangan Ganjar.
BACA JUGA: Adian Ungkit Jasa PDIP, Pakar Duga Jokowi Terindikasi Tak Loyal
"Adian sebenarnya dalam kata kalimat awalnya sudah menyatakan, saya yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal terhadap PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden 2024. Ini kalimat yang menunjukkan Jokowi tidak total mengupayakan pemenangan Ganjar dan PDIP di Pilpres 2024 ini," kata Efriza kepada wartawan.
Menurutnya, Adian sebagai wakil koordinator tim relawan pemenangan Ganjar sedang resah lantaran elektabilitas jagoannya yang selalu bertengger di deretan teratas justru anjlok. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo semakin menanjak, bahkan terlihat hubungan Prabowo dan Jokowi semakin harmonis.
BACA JUGA: Ungkit 7 Pemilu, Adian Disebut Ingatkan Jokowi soal Jasa PDIP
"Adian cemas, oleh capres dari kubu koalisi seberang yang sedang berada dalam pemerintahan," ucapnya.
Sebaliknya, Efriza melihat Prabowo sebagai menteri dalam kabinet Jokowi turut mendapatkan peningkatan elektabilitas dari persepsi positif masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Ini yang dikhawatirkan Adian secara tidak langsung.
BACA JUGA: Bang Adian Yakin Keberpihakan Jokowi kepada PDIP tidak Tergoyahkan
Dia menjelaskan, pernyataan Adian yang berbentuk nasehat, kritik, cemas, dan geram keluar karena sejumlah faktor. Pertama, karena elektabilitas Ganjar anjlok. Kedua, elektabilitas Prabowo semakin meningkat.
Ketiga, Jokowi tidak terlihat di publik turut berusaha membantu meningkatkan elektabilitas Ganjar. Keempat, Prabowo dengan tim kampanyenya pandai dalam strategi politik.
Menurutnya, Prabowo terlihat memperoleh simpatik publik karena sikapnya menghormati Jokowi. Selain itu, ingin melibatkan Jokowi dalam perkembangan politik yang terjadi di kubu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
"Ini menunjukkan dua capres yang sedang berebut ceruk pendukung Jokowi, tetapi Prabowo yang memperoleh persepsi postif dan lebih menyakinkan oleh publik, bahwa ia cocok melanjutkan kebijakan Jokowi," ucapnya.
Selain itu, lanjut Efriza, ada kecemasan terhadap pernyataan cawe-cawe presiden Jokowi. Menurutnya, Adian menangkap ada sikap tidak loyal dari hal itu.
"Ini yang dikhawatirkan dalam uraian pernyataan Adian secara tidak langsung ya, dalam bentuk pernyataan nasehat, kritik, cemas, dan geram," kata Efriza.
"Mereka cemas presiden bermain dua kaki, sehingga Adian, menyinggung dengan kata loyal, dan amanat kongres," katanya.
Efriza melihat Adian dan tim serta PDIP cukup lelah berusaha memenangkan Ganjar. Sehingga butuh bantuan Jokowi dengan menyinggung loyalitasnya terhadap PDIP.
"Dan mengingatkan Jokowi untuk ingat sejarah dalam politik semua karena PDIP serta amanat kongres," terang Efriza.
Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu, yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal terhadap PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden 2024.
Adian punya alasan kuat mengapa Jokowi akan loyal dan mengikuti garis partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena98) ini melihat dari sisi sejarah Jokowi bersama PDIP.
"Pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat bahwa PDI Perjuangan adalah partai pengusung yang bersama rakyat telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi wali kota, 1 kali menjadi gubernur DKI, dan 2 kali menjadi Presiden RI," ujar Adian Napitupulu dalam keterangan pers, Minggu (20/5)
Di luar itu, kata Adian, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung juga berjuang membawa anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi wali kota Solo, dan menantunya, Bobby Nasution, menjadi wali kota Medan.
"Sempurna! Tujuh kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya dipersembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader-kadernya," ucap Adian.
Alasan kedua, lanjut Adian, untuk tujuh kemenangan itu tidak sedetik pun PDIP meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDI Perjuangan hingga tingkat anak ranting bergotong royong sebisa-bisanya, mencetak atribut, berkeliling dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang.
"Ketua umum, Sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling berbagai provinsi dan kabupaten pagi siang malam. Sungguh sangat melelahkan," kata Adian.
Alasan ketiga, kata Adian, seluruh kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby Nasution.
"Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan di-bully, apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda," kata Adian.
Adian Napitupulu menegaskan komitmen PDI Perjuangan terhadap Jokowi dan keluarganya bukan hanya di kata, tapi terjaga, teruji dan terbukti hingga hari ini tanpa perlu lagi dipertanyakan.
"PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi, tapi juga pada anak serta menantunya. Suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun," ucap anggota Komisi VII DPR RI.
"Saya percaya bahwa dalam lubuk hatinya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan," Adian menambahkan.
Adian yakin, Jokowi pasti satu nafas sebagai kader partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri, termasuk terhadap pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden.
"Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara obyektif," kata Adian.
Tak hanya itu, Adian juga mengingat betul kalimat Jokowi ketika berbincang dengannya antarsesama kader PDIP.
"Saat itu Beliau berkata, '2024 kita harus menang Mas Adian!' Dan saya bertanya, 'Kita itu siapa Pak?' Jokowi menjawab, "PDI Perjuangan". Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan tersebut," ujar Adian. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi